Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI: Kondisi Politik Sebabkan Perusahaan Urungkan Niat IPO

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan penyebab utama tidak tercapainya target perseroan pada tahun ini untuk menggaet sebanyak 30 perusahaan guna menjadi perusahaan terbuka melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) adalah kondisi politik yang tidak stabil.

Direktur Utama BEI Ito Warsito menambahkan bahwa dengan tidak stabilnya kondisi politik ini membuat beberapa calon emiten mengurungkan niatnya untuk IPO. "Tahun ini politik di Tanah Air tidak stabil sehingga banyak perusahaan yang mundur untuk IPO. Jadi, tidak bisa tercapai 30 emiten," katanya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Tercatat, hingga saat ini baru ada sebanyak 18 perusahaan yang melakukan IPO. Namun, BEI menyatakan akan ada tujuh perusahaan lagi yang akan melaksanakan IPO hingga akhir tahun ini. Dengan begitu, diperkirakan BEI hanya mampu memboyong 25 emiten baru sepanjang 2014.

Ketujuh perusahaan yang akan masuk ke BEI, yakni PT Impack Pratama Industri, PT Intan Baruprana Finance (IBF), PT Blue Bird Group, PT ASI Pujiastuti Aviation (Susi Air), PT Karisma Aksara Mediatama, Golden Plantations, dan Archi Indonesia.

Sementara, ke-18 perusahaan yang berhasil untuk mencatatkan saham perdana tahun ini di antaranya PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dan PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA).

Selain itu, ada juga PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK), PT Link Net Tbk (LINK), PT Chitose Internasional Tbk (CINT), PT Magna Finance Tbk (MGNA), PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPII), PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), serta satu perusahaan tercatat baru yang merupakan relisting dan secondary offering, yaitu PT Tunas Alfin Tbk (TALF).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: