WE Online - Presiden Jokowi diharapkan menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 7 persen per tahun, guna merealisasikan janjinya pada saat kampanye Pilpres sebelumnya.
"Sebelumnya era Pemerintahan SBY telah cukup berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian 5,5 persen dalam kurun sepuluh tahun, tapi masyarakat belum puas sehingga menaruh harapan tinggi kepada Jokowi dan kabinet barunya itu," kata Djayadi Hanan, dari SMRC divisi politik, dalam surat elektroniknya yang diterima Antara Riau, Rabu.
Harapan tersebut disampaikannya sebagian bagian dari rilis survei SMRC dan topik diskusi publik "membaca kabinet Jokowi" yang bakal segera digelar itu.
Menurut dia, pascapengumuman kabinet kerja Jokowi-JK sebagian orang merasa puas dengan susunan itu, sebagian lainnya tak puas dan menyayangkan karena ada beberapa nama yang ditunggu-tunggu tak masuk, tapi nama lain yang tak diharapkan malah masuk.
Kabinet telah terbentuk, katanya, dengan segala pro dan kontranya dan tantangan besar Jokowi adalah meyakinkan masyarakat bahwa menteri-menteri pilihannya adalah orang-orang yang tepat untuk membantunya bekerja.
"Masyarakat memiliki harapan yang sangat besar pada pemerintahan baru. Dalam survei terbaru SMRC, lebih dari 70 persen responden meyakini bahwa Jokowi akan mampu memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan," katanya.
Selain stabilitas pertumbuhan ekonomi, politik maka masalah lain yang tak kalah pentingnya yang harus ditangani Jokowi adalah soal penegakan hukum.
"Di tengah sinisme masyarakat akan penegakan hukum dan banyaknya pelaku korupsi yang tertangkap KPK, tugas berat Jokowi bukan menambah daftar nama para calon tersangka korupsi, tapi bagaimana dia bisa membangun suatu sistem yang bisa mencegah dan mengurangi setiap pelanggaran hukum, termasuk korupsi," katanya.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor:
Tag Terkait:
Advertisement
