Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Bidik Rp 100 Miliar dari Tabungan Qurban

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membidik dana murah sedikitnya Rp 100 miliar hingga 2015 dari produk tabungan teranyar mereka, yakni Tabungan BTN Qurban iB.

"Untuk satu tahun, tahap pertama dari peluncuran produk ini bisa Rp 100 miliar," kata Direktur Utama BTN Maryono seusai peluncuran produk tersebut yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar Indonesia di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Produk tabungan qurban ini, diyakini Maryono, setidaknya dapat menarik seluruh nasabah yang merupakan santri dari jaringan institusi pendidikan Al-Azhar. "Nasabahnya akan banyak. Rata-rata mungkin jumlah nasabahnya bisa 50 juta sampai tahun depan," ujar dia.

Tabungan qurban BTN memiliki syarat dengan setoran awal Rp 150 ribu. Kemudian setoran selanjutnya minimal Rp 100 ribu dengan autodebet atau Rp 50 ribu melalui nonautodebet. Saldo mengendapnya dibatasi Rp 50 ribu dengan sistem bagi hasil empat hingga enam persen.

"Untuk bagi hasil sekitar empat hingga enam persen," ujar dia.

Maryono mengatakan porsi giro dan tabungan (current account and saving account/CASA) BTN saat ini sekitar 40-50 persen. Dengan adanya produk tabungan qurban ini, Maryono meyakini, porsi CASA akan bertambah.

Melihat kinerja BTN hingga kuartal III 2014 (September), penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh lumayan sekitar 15,03 persen menjadi Rp 101,84 triliun dari Rp 88,54 triliun pada September 2013. Pertumbuhan tersebut di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional, yakni 11,63 persen.

Meskipun demikian, laba BTN terkoreksi sebesar 28,5 persen (year on year) dari Rp 1,05 triliun pada September 2013 menjadi Rp 755 miliar September ini. Ia mengakui tantangan ketatnya likuiditas akan terus menghadang hingga akhir 2015. Salah satunya terdorong potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS The Fed.

"Secara umum, industri perbankan masih mengalami sejumlah tekanan di antaranya oleh ketatnya likuiditas serta situasi politik pascapemilihan presiden beberapa waktu lalu yang turut berdampak pada perlambatan ekonomi nasional. Kendati demikian, kami mampu tumbuh di atas rata-rata industri," ujar dia.

Kontribusi pertumbuhan DPK ditambah pertumbuhan penyaluran kredit 14,6 persen membuat total aset BTN sebesar Rp 142,43 triliun pada kuartal III. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: