Ahok Mengaku Belum Siap Hadapi Banjir

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menghadapi musim hujan, Jakarta masih mengalami kendala dalam persiapan untuk menyambut perubahan cuaca musiman tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bahwa apabila dibandingkan dengan dua tahun lalu maka saat ini Jakarta belum siap menghadapi musim hujan. Ia menguraikan beberapa kendala yang dihadapinya, di antaranya penggarapan proyek Giant Sea Wall yang sudah memasuki program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang dinilai menjadi salah satu kendalanya.

"Kenapa kita belum siap? Karena NCICD belum ditutup yang paling bahaya di Jakarta kalau musim hujan. Pas hujan masuk, air laut pasang, air pasang masuk ke darat. Nah, ini tidak mau keluar," kata Ahok di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Selain itu, Ahok juga tengah menghadapi masalah rumah yang dibangun di atas bantalan kali yang sampai saat ini tengah diselesaikannya dan tengah menunggu peraturan gubernur (pergub) terkait biaya ganti rugi.

"Ada orang yang tinggal puluhan tahun. Malah ada yang punya sertifikat. Lebih baik kita ganti deh, tapi kan menunggu pergub dan kita lagi siapkan. Untuk besarannya, semua ada ukurannya. Misalnya, kalau ada sertifikat ya sesuai NJOP," tandasnya.

Meski demikian, Ahok mengaku bahwa sejauh ini beberapa pompa sudah mulai beroperasi dan menjamin beberapa daerah utama tidak terkena dampak.

"Pompa-pompa kita lebih beres. Contoh, untuk mengamankan daerah tengah seperti HI, Istana (Negara), Waduk Pluit sudah beres. Pasar Ikan sudah beres, Gunung Sahari juga sudah," imbuhnya.

Ahok menyebut pihaknya tetap akan bersiaga dengan membentuk tim bencana bila banjir berdampak besar. "Tapi, dibandingkan kemarin ini jauh lebih baik. Ya, kita siap-siap saja tim bencana. Kalau banjir mengungsi. Jadi, yang kayak di Kampung Pulo dan lainnya," ungkapnya.