Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Yakin Asuransi Mikro Bisa Perluas Akses Keuangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin bahwa kehadiran asuransi mikro yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan dukungan peran aktif asosiasi asuransi Indonesia mampu memperluas akses masyarakat terhadap produk jasa keuangan (inklusi keuangan).

"Kenapa kita bicara microinsurance? Karena kita punya cita-cita untuk bisa lebih membuka akses keuangan yang lebih jauh lagi sehingga aksesnya semakin terbuka. Jadi, dengan demikian industri keuangan jadi semakin inklusif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat peluncuran produk standar asuransi mikro di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (30/10/2014).

Dia yakin kedekatan atau keterbukaan akses ini bisa menyejahterakan masyarakat hingga masuk pelosok desa. "Kita juga ingin bisa mengentaskan kemiskinan makanya kita buka seluas-luasnya sampai masuk ke pelosok desa," tutur Muliaman.

Lebih jauh, Muliaman berpesan kepada industri asuransi yang memasarkan produk asuransi mikro agar jangan menjadikan ini sebagai bisnis sampingan. Pasalnya, untuk mengembangkan asuransi mikro diperlukan core kompetensi yang sedikit berbeda karena going micro itu perlu komitmen yang besar dan kompetensi yang memadai agar bisa sustain. Selain itu, juga perlu pengembangan kapasitas building dan distribution channel.

"Asuransi mikro itu bukan bisnis sampingan, ini potensial. Mudah-mudahan ini memberikan dua manfaat, menyejahterakan masyarakat dan memberikan ruang bertumbuh bagi industri. Jadi, saya kira dua kepentingan ini harus bisa terakomodir," tutupnya.

Sekadar informasi, asuransi mikro adalah asuransi yang dibuat untuk menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki asuransi. Premi dari asuransi ini sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp 5.000 hingga maksimal Rp 50.000 per tahun. Untuk pendistribusiannya, asuransi mikro bisa didapat melalui koperasi, kantor pos, pegadaian, minimarket, supermarket, lembaga keuangan mikro, BMT, komunitas usaha, dan agen branchless banking di Indonesia.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: