Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kiara: Tidak Boleh Ada Komersialisasi Kesejahteraan Nelayan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyatakan peningkatan kesejahteraan nelayan tidak boleh dikomersialisasikan karena hal tersebut bakal rentan untuk diselewengkan dalam rangka mencari keuntungan.

"Peningkatan kesejahteraan nelayan tidak boleh dikomersialisasikan atau didagangkan," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim di Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Menurut Abdul Halim, peningkatan kesejahteraan nelayan merupakan kewajiban yang harus dilakukan negara sehingga tidak perlu untuk dikomersialisasikan. Apalagi, ujar dia, istilah yang dipakai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yaitu "komersialisasi" adalah istilah yang rentan disalahtafsirkan.

Namun, ia mengemukakan komersialiasi dapat dipergunakan dalam konteks perdagangan ikan karena ada aspek komersial di dalamnya.

"Negara harus memaksimalkan itu dengan memprioritaskan keberlanjutan sumber daya dan kelestarian ekosistem laut," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan dirinya ingin menekankan aspek komersialisasi dalam beragam program yang ditelurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Saya lihat semua program KKP selama ini sudah baik, tapi kita harus masukkan komersialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Susi Pudjiastuti di kantor KKP, Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Menurut Susi, hanya dengan penekanan kepada komersialisasi maka akan membuat aktivitas perekonomian dapat menjadi berkelanjutan. Ia juga berpendapat bahwa berbagai program yang terkait dengan perekonomian bangsa baru bisa berhasil bisa menekankan kepada komersialisasi. Untuk itu, ujar dia, semua program bantuan dan asistensi yang digulirkan oleh KKP "harus ujungnya ke arah bisnis".

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengemukakan komersialisasi penting karena menciptakan profit atau keuntungan yang dinilai akan mampu menggerakkan orang karena melihat adanya laba yang bisa diraih. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: