Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Super Digital Communications Country (Bagian I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Komunikasi dan digital adalah dua hal yang tak terpisahkan dan akan terus-menerus menjadi bahan diskusi di forum-forum pertemuan bisnis, di ruang-ruang rapat perusahaan, di layar-layar komputer tempat Anda bekerja, sampai di perangkat digital pribadi personal milik Anda sekalipun. Ia membawa perubahan yang amat drastis dalam kehidupan kita. Ia bisa menguntungkan, tetapi bisa pula merugikan jika kita tidak cerdas dan piawai mengawalnya.

Baru-baru ini Flurry yang merupakan sebuah perusahaan periklanan mobile mengeluarkan laporan mengenai jumlah pecandu telepon pintar saat ini. Mobile addict atau pecandu smartphone adalah sebutan bagi manusia yang membuka berbagai aplikasi melalui telepon sebanyak lebih dari 60 kali dalam sehari. Hasilnya menarik. Dari 1,4 miliar pengguna telepon pintar di dunia yang diteliti sebanyak 176 juta orang di antaranya adalah pecandu smartphone.

Angka tersebut juga naik sampai 123% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79 juta orang. Dari 176 juta orang pecandu smartphone, berdasarkan survei terhadap 100.000 orang sampel, ditemukan 52% di antaranya adalah wanita.

Di tengah gencarnya para produsen elektronik memproduksi berbagai jenis telepon pintar, Indonesia sebagai negara super digital communications diperkirakan akan kebanjiran telepon pintar sebagai alat komunikasi digital.

Dengan wilayah geografis yang teramat luas dan jumlah penduduk yang mencapai ratusan juta orang maka cara komunikasi digital kemudian diyakini akan lebih disukai masyarakat Indonesia karena lebih ringkas, efisien, mudah, simpel, tidak memerlukan lagi ongkos distribusi logistik dokumen seperti koran, majalah, surat, dan materi komunikasi konvensional lainnya.

Kalaupun ada hambatan infrastruktur baik berupa distribusi listrik maupun akses internet yang belum masuk ke beberapa daerah terpencil diduga internet akan segera menggantikan ketergantungan konvensional masyarakat Indonesia. Lambat laun internet akan segera masuk ke daerah-daerah pelosok. Rakyat akan benar-benar melek internet lalu tergantung pada internet, komputer, dan telepon pintar.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat.

"Saat ini mencapai 28% dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 248 juta orang," ujar Ketua Umum APJII Semuel A Pangerapan.

Ia menuturkan International Telecom Union (ITU) telah menargetkan 50% penduduk Indonesia harus melek internet pada tahun 2015. Untuk menyesuaikan dengan tuntutan millennium development goals (MDG’s) yang juga disepakati oleh ITU maka setengah dari penduduk Indonesia harus terkoneksi internet.

"Sesuai target MDG’s, pengguna internet di Indonesia mencapai 107 juta pada 2014 dan 139 juta pengguna pada 2015," jelasnya.

Dua puluh tahun yang lalu kita semua begitu tersiksa jika pagi hari belum mendapatkan kiriman koran langganan. Kini sebagian dari kita saat bangun pagi tampak resah jika tidak mengetahui perkembangan informasi terkini dari telepon pintar atau komputer. Oleh karena itu, Indonesia layak jika kemudian dijuluki Indonesia Super Digital Communications Country.

Penulis: Charles Bonar Sirait, pengamat komunikasi publik dan penulis buku best seller The Power Of Public Speaking, www.charlesbonarsirait.com

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: