Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Warga Perbatasan Ingin Pindah Kewarganegaraan? (Bagian II)

Warta Ekonomi -

WE Online, Samarinda - Perut lapar ternyata menjadi rawan karena bisa menjadi alasan orang ingin hijrah. Jika hijrah dari provinsi A ke provinsi B masih dalam NKRI tentu hal itu sudah lumrah, tetapi bagaimana jika hijrah ke luar negeri atau pindah kewarganegaraan seperti yang ingin dilakukan oleh warga di 10 desa di Long Apari?

Bertempat di Lamin Balai Adat Kampung Tiong Bu'u dan dihadiri sepuluh petinggi kampung serta Kepala Adat Besar Kampung, Wagub Kaltim Mukmin Faisyal bersama Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono menyerahkan bantuan sosial.

Tidak kurang 15,2 ton beras bantuan dari Pemprov Kaltim, swasta, Korem, dan Polda Kaltim serta Pemkab Mahakam Ulu diserahkan. Termasuk 640 dus mie instan, 160 liter minyak goreng, 950 kilogram gula putih, 212 botol kecap, 1.400 ikan kaleng, 200 botol saos sambal, 240 kilogram garam, satu paket obat-obatan, dan sejumlah peralatan olahraga.

Dalam kesempatan itu Mukmin Faisyal mengatakan, bantuan sosial berupa sembilan bahan pokok bagi masyarakat ini, hanya sebagian dari bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah daerah bersama TNI terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah pedalaman dan perbatasan.

Dia menegaskan komitmen Pemprov Kaltim dalam membangun daerah pedalaman dan perbatasan, seperti pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan bandara di kecamatan paling ujung, dan berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Bandar Udara Datah Dawai.

Dalam pembangunan bandara, Pemprov Kaltim menjalin kerja sama dengan TNI-AD dari Kodam VI Mulawarman supaya pembangunannya cepat selesai mengingat lokasinya yang sulit dijangkau.

Menurut Wagub Kaltim, walaupun pembangunan daerah perbatasan merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun kawasan ini berada di wilayah Kaltim sehingga pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten setempat tetap berkewajiban memberikan perhatian khusus.

Selain itu, kawasan perbatasan merupakan beranda terdepan bangsa yang seharusnya tampak lebih baik dan dilengkapi berbagai fasilitas. Untuk itu, pembangunan di segala bidang wajib dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan dan lintas sektor. Dia tidak akan membiarkan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Mahulu sehingga berbagai upaya terus dilakukan demi kemajuan di Kecamatan Long Apari.

Permasalahan yang paling mendasar yang dihadapi masyarakat pedalaman, perbatasan, dan daerah tertinggal, termasuk di Kecamatan Long Apari karena tidak ada aksesibilitas. Jalur paling diandalkan masyarakat hanyalah jalur sungai yang saat ini mulai mengering akibat kemarau.

Jalur transportasi sungai itu sangat tergantung pada kondisi alam bahkan waktu yang ditempuh dari Ujoh Bilang (ibukota Mahulu) untuk sampai di sepuluh kampung itu memerlukan waktu panjang tidak kurang dari 12 jam.

Sementara jalur udara hanya mengandalkan penerbangan menggunakan helikopter, terkecuali di Bandara Datah Dawai Kampung Long Apari (kampung paling ujung Kabupaten Mahulu dan berbatasan Malaysia) yang saat ini pengerjaannya dilakukan oleh TNI-AD.

Khusus jalur darat, saat ini pengerjaannya dilakukan pihak Pemprov Kaltim bersama TNI-AD dari Kodam VI Mulawarman yang sudah dibuka untuk jalan sepanjang 53 kilometer dari Long Bagun, Long Pahangai, hingga Long Apari dalam dua tahun anggaran. Selanjutnya pada 2015 akan diteruskan untuk mencukupi jalur jalan darat sepanjang 240 kilometer dari Long Bagun hingga Long Apari dengan dua sumber dana, yakni dari APBN dan APBD Provinsi Kaltim.

Sementara itu, guna melintasi sungai dibangun jembatan sebanyak 25 buah, namun yang terbangun baru dua jembatan. Kendala yang dihadapi adalah sulitnya medan jalan yang harus dilalui untuk memobilisasi peralatan dan bahan bangunan serta masuk kawasan hutan lindung.

Selain sarana dan prasarana infrastruktur berupa jalan, jembatan, pelabuhan udara, juga kebutuhan dasar masyarakat tetap diupayakan agar terpenuhi. Sektor kesehatan dan pendidikan sudah menjadi program prioritas pembangunan Pemprov Kaltim.

Puskesmas Tiong Ohang (ibukota kecamatan Long Apari) yang saat ini sudah menjadi Puskesmas 24 Jam dengan rawat inap selanjutnya ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Pratama yang dilengkapi dengan tenaga dokter dan spesialis serta tenaga perawat dan bidan. Demikian halnya listrik, sementara menunggu pembangunan pembangkit listrik tenaga air maka dioptimalisasi pemanfaatan tenaga matahari (pembangkit listrik tenaga matahari atau solar cell) untuk rumahan.

Menurut Mukmin, untuk sektor pendidikan, Pemprov Kaltim telah membuka bantuan beasiswa untuk anak-anak perbatasan melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang hingga ke jenjang pendidikan S3 bagi anak perbatasan.

Sementara Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono menuturkan kegiatan ini merupakan upaya dan perhatian perintah daerah bersama TNI dalam membangun daerah pedalaman, perbatasan, dan daerah tertinggal.

Penyaluran bantuan sosial yang menggunakan alat transportasi helikopter milik TNI sebagai bentuk sinergitas TNI bersama pemerintah daerah dalam mengurangi permasalahan kekurangan sembako yang dihadapi masyarakat pedalaman dan perbatasan. Selain menyalurkan sembako, jajaran Kodam VI Mulawarman bersama instansi teknis Pemprov Kaltim melakukan bhakti sosial berupa pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sepuluh kampung di Kecamatan Long Apari yang dipusatkan di Tiong Ohang.

Kegiatan yang dilaksanakan satu hari penuh itu melibatkan tim dokter dari Kodam VI Mulawarman dan tim dokter Dinas Kesehatan Pemprov Kaltim. Kegiatannya mampu menjaring sekitar dua ribu warga di sepuluh kampung.

Dalam kesempatan itu Panglima Kodam (Pandam) VI Mulawarman memberikan kepastian keterbukaan keterisolasian telekomunikasi melalui pengeoperasian menara telekomunikasi yang sudah terbangun sejak dua tahun lalu, namun mengalami kendala operasional.

Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan transponder Telkomsel untuk pengoperasian menara telekomunikasi dan peralatannya sudah berada di Balikpapan. Dia mengatakan bahwa hal itu merupakan hadiah berharga bagi masyarakat Tiong Ohang karena sebelum natal ditargetkan sudah beroperasi.

Benny Indra Pujihastono juga mengungkapkan bahwa pembangunan jalur transportasi, baik jalan darat, jembatan, maupun bandara di kawasan pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil terus dilakukan bersinergi dengan Pemprov Kaltim.

Menurut Benny, komitmen pemerintah daerah dalam membuka keterisolasian daerah patut didukung seluruh elemen masyarakat. Jalur jalan darat masih terus dikerjakan Zendam, termasuk tiga bandara di perbatasan yang salah satunya adalah Bandara Datah Dawai di Kecamatan Long Apari.

Dia mengatakan bahwa NKRI merupakan harga mati dan masyarakat perbatasan merupakan pengawal kedaulatan bangsa. Kondusivitas harus dipelihara bersama-sama. Masyarakat diajak mendukung semangat pemerintah daerah untuk memajukan daerah dan menyejahterakan rakyat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: