Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prijono Sugiarto Sang Penerima Penghargaan ABLA 2014 (Bagian I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ada prestasi membanggakan bagi bangsa Indonesia menjelang penghujung tahun 2014. Untuk pertama kalinya, pemimpin bisnis dari Indonesia menerima penghargaan utama dalam Asia Business Leaders Awards (ABLA) yang diserahkan di Singapura, Kamis (6/11/2014) malam.

Penerima Asia Business Leader of The Year Award 2014 tersebut adalah Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk (Astra) Prijono Sugiarto. Ia menjadi chief executive officer (CEO) pertama dari Indonesia yang dianugerahi ABLA sejak program tersebut pertama kali dilaksanakan 13 tahun yang lalu pada tahun 2001.

Lantas apa yang bisa ditarik sebagai pelajaran dari program penghargaan bagi seorang CEO Indonesia di level Asia itu? Setidaknya, bagaimana proses penilaian dalam kompetensi CEO itu terjadi. Menang atau meraih penghargaan bukanlah sebuah tujuan, tapi itu adalah hasil dari suatu proses di mana waktu mencatat setiap perjalanan proses itu. Kinerja suatu bisnis bisa positif atau negatif itu sudah biasa, tapi apa benang merah yang bisa diambil dari proses itu?

Kembali ke ABLA, ternyata proses seleksinya tidaklah sederhana dan bahkan menelan waktu hingga enam bulan (Juni-November 2014), belum termasuk periode perencanaan dari panitia. ABLA merupakan penghargaan yang diberikan sebagai pengakuan dan penghormatan bagi para pemimpin bisnis perusahaan di Asia dalam kesungguhan seorang CEO mengelola bisnis untuk menjadi yang terbaik dan menciptakan strategi-strategi inovatif, mengelola sumber daya manusia, serta strategi apa yang dijalankan untuk menghasilkani bisnis yang berkelanjutan.

Selain itu, ABLA memberikan ciri khas tersendiri sekaligus penghormatan kepada para pemimpin bisnis yang telah berkontribusi dan membentuk perekonomian Asia serta memiliki visi dalam mencapai sukses. Penghargaan ini merupakan sebuah tradisi dari perayaan visi, semangat berprestasi, dan keunggulan dalam memimpin bisnis di Asia.

Akhirnya, bagaimana orang menilai kepemimpinan seorang CEO agar bisa memenuhi kriteria di atas? Senior Vice President Development Dimensions International Richard S Wellins yang merupakan salah satu juri ABLA 2014 menjelaskan hal yang paling penting adalah bagaimana suatu bisnis bisa sustain yang ditunjang dari sisi talent management, inovasi yang terus-menerus serta kepedulian CEO terhadap hal tanggung jawab sosial.

"Kami memilih para pemimpin bisnis yang memiliki semua itu dan konsisten menjalankannya setiap tahun sehingga menghasilkan kinerja yang optimal. Prijono Sugiarto memiliki semua kriteria tersebut dan suatu kebetulan saja beliau berasal dari negara yang beberapa tahun terakhir ini mendapat perhatian para investor dunia," jelas Richard S Wellins.

Ia menjelaskan tahapan seleksi cukup ketat karena mencakup penyeleksian lebih dari 1.000 CEO yang ada di Asia. Tahap demi tahap dilalui untuk mencapai 48 finalis.

Penghargaan ini diselenggarakan oleh jaringan televisi Consumer News and Business Channel (CNBC) dengan mengutus satu juri bersama dua juri lain dari The University of Chicago Booth School of Business dan Development Dimensions International (DDI). Semua juri menilai kredibilitas dan kinerja para nominator secara ketat dari awal sejak diusulkan oleh masing-masing negara Asia.

Sementara itu, ketika dimintai pendapat tentang terpilihnya Prijono Sugiarto sebagai Asia Business Leader of The Year Award 2014, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Prijono adalah salah satu eksekutif terbaik yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, Prijono secara konsisten menciptakan nilai tambah yang tinggi pada institusinya dengan senantiasa memberi prioritas pada visi, strategi pencapaian, dan profesionalisme sumber daya manusia.

Prijono Sugiarto memimpin PT Astra International Tbk yang merupakan sebuah perusahaan publik yang tergolong blue chip di Bursa Efek Indonesia ini sejak 1 Maret 2010 menggantikan Presdir Astra sebelumnya, yaitu Michael D Ruslim, yang wafat pada 20 Januari 2010 setelah menjabat sejak 2005. Sebagai nakhoda, Prijono Sugiarto meninjau secara reguler seluruh bisnis Grup Astra yang meliputi enam divisi, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur & logistik, serta dan teknologi informasi.

Kiprah beliau di Astra International dimulai sebagai General Manager PT Tjahja Sakti Motor (BMW) pada tahun 1990. Kemudian ia diberi mandat sebagai Direktur Astra pada tahun 2001 hingga 2010 lalu dipercaya menjadi Presdir Astra sejak 2010 melalui rapat umum pemegang saham sehingga tugas beliau sebagai "Kapten Astra" sudah hampir lima tahun.

Dalam memimpin Astra, ia memegang teguh catur dharma, sebuah filosofi yang dicetuskan oleh pendahulunya, para pendiri Astra. Filosofi tersebut terdiri dari empat butir, yaitu (1) menjadi milik yang bermanfaat untuk bangsa dan negara, (2) memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, (3) menghargai individu dan kerja sama, serta (4) senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik.

Pada awal kepemimpinannya Prijono Sugiarto mencanangkan ide besar melalui sebuah visi, yakni menjadikan Astra kebanggaan bangsa (pride of the nation) pada tahun 2020. Visi tersebut diwujudkan melalui strategic triple P roadmap yang fokus pada tiga hal penting, yaitu portfolio roadmap, people roadmap, dan public contribution roadmap

"Kalau di Korea ada Samsung, di India ada Tata, saya ingin nanti tahun 2020 Astra menjadi ikon Indonesia," ujar Prijono Sugiarto pada awal kepemimpinannya pada tahun 2010.

Prijono Sugiarto mengakui bahwa untuk mencapai hal itu tidaklah mudah, tetapi ia yakin kalau semua insan Astra bergerak bersama ke satu tujuan yang sama maka hal itu bisa tercapai.

"Kami bersyukur bahwa semua karyawan dan seluruh level manajerial selalu bisa bekerja sama dalam satu tim. Di Astra tidak ada superman, yang ada adalah superteam," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: