Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pramono Anung Buka-bukaan Soal Biaya Kampanye di Pemilu 2014

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya - Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menilai calon anggota legislatif hasil Pemilu 2014 bisa menghabiskan biaya mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 48 miliar selama masa kampanye. Padahal, gaji legislator hanya puluhan juta rupiah.

"Itu hasil penelitian saya dan pemilu sebelumnya masih 50 persennya. Tapi, meski tidak memuaskan bukan berarti pilkada langsung harus diubah, melainkan sistem pemilu yang buruk dalam pilkada langsung itulah yang harus diubah," katanya di Surabaya, Minggu (9/11/2014).

Ia menjelaskan sistem pemilu yang menganut proporsional terbuka memang membuat high cost. "Itu tidak bagus karena itu jangan menggunakan proporsional terbuka yang bergantung 'pasar' (rakyat) lagi. Sebab high cost dan tidak mendidik rakyat sehingga banyak pengusaha masuk parleman untuk cari 'perlindungan politik' bagi usahanya," katanya.

Namun, jikalau kembali ke proporsional tertutup (nomor urut caleg) juga tidak baik karena bergantung parpol dan rakyat tak berdaulat. "Mungkin proporsional gabungan antara terbuka dan tertutup," katanya.

Selain itu, fungsi legislasi DPR juga harus ditata lagi. "DPR itu jangan teknis, misalnya dalam membuat UU harus ada pakar dalam legislasi center yang bebas kepentingan dalam membuatnya lalu DPR tinggal memutuskan secara politik," katanya.

Tidak hanya perbaikan sistem politik, katanya, namun perbaikan juga perlu dilakukan dalam supremasi hukum yang masih rendah dan mudah dipermainkan pihak-pihak tertentu. Bahkan, pemberantasan korupsi juga belum membuat jera para koruptor.

"Sistem otonomi daerah juga perlu diperbaiki agar tidak memunculkan dinasti politik dan bisa kembali kepada tujuan semula adanya otonomi daerah untuk mendorong munculnya potensi daerah yang berperan secara nasional," katanya.

Menurut dia, perbaikan di segala bidang perlu dilakukan sebab apa yang dilakukan Indonesia sudah menuju perbaikan, meski belum memuaskan.

"Buktinya, perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik di tengah-tengah pertumbuhan yang menurun yang dialami bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan, negara-negara di Eropa juga masih minus," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: