Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi: Harga Ikan di Indonesia Sangat Mahal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menganggap harga ikan di Indonesia masih sangat mahal sehingga membuat konsumsi ikan oleh masyarakat negeri ini masih sangat rendah.

"Salah satu contoh harga ikan di Wamena seperti ikan bandeng yang mencapai Rp 150 ribu. Itu kan sangat mahal bagi warga kita," kata Susi di Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Susi mengatakan mahalnya harga ikan di Indonesia dikarenakan banyaknya pencurian ikan oleh kapal-kapal asing di perairan Indonesia yang kemudian hasil ikan itu dijual kembali ke masyarakat Indonesia.

"Ikan diakui memiliki protein yang banyak dan bisa membuat kemampuan anak-anak negeri kita semakin bagus, namun harganya mahal," katanya.

Oleh karena itu, Susi mengatakan perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pengusaha agar mampu menjual ikan secara murah di negeri sendiri.

"Selain itu juga perlu mendorong agar konsumsi ikan lebih banyak dan saya mendukung adanya Hari Ikan Nasional karena itu mendorong agar konsumsi masyarakat Indonesia lebih baik," katanya.

Terkait dengan banyaknya pencurian ikan oleh kapal asing, Susi mengaku telah membuat kebijakan tegas. Salah satunya melihat izin kembali sejumlah kapal asing yang beroperasi di Indonesia, yakni kebijakan moratorium.

"Aturan moratorium perizinan untuk izin kapal besar berbobot lebih dari 30 GT tujuannya untuk menata ulang kebijakan perizinan guna menghasilkan penerimaan yang lebih besar bagi negara," katanya.

Sebelumnya, Susi mengatakan kebijakan moratorium juga bertujuan untuk menggenjot penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan dengan membebankan peningkatan penerimaan itu dari kapal besar berbendera asing.

"Hal itu ditempuh sebagai upaya pemerintah dalam mengembalikan uang negara yang hilang," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: