Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Tantangan Utama Pemerintahan Jokowi Versi Bankir

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - CEO Bank CIMB Niagaā€ˇ Arwin Rasyid mengatakan Indonesia memiliki peluang menjadi negara maju. Caranya adalah dengan memanfaatkan situasi di mana perekonomian Tiongkok yang saat ini sedang melambat.

"Dari kaca mata bank, China akan slow down. Pasar manufacturing akan diambil Vietnam, Pakistan, Bangladesh. Kalau kita tidak ambil peluang ini juga, kita tidak bisa atasi lagi ketertinggalan kita. Kalau bisa manfaatkan itu, Indonesia bisa jadi negara maju," kata Arwin Rasyid di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Namun, selain ekonomi Tiongkok yang melemah, Arwin juga mengungkapkan beberapa tantangan Indonesia yang harus segera diatasi pemerintahan Jokowi. Pertama adalah mengatasi defisit neraca perdagangan.

"Sejak tahun 2012 kita sudah defisit. Saya ada angka di mana dari tahun 2007-2013 kita punya ekspor naik US$ 70 miliar. Kenaikan ini sebagian besar datang dari kelapa sawit dan batu bara bukan dari manufaktur. Sementara pada saat yang sama, impor juga naik US$ 110 miliar yang datangnya dari migas," jelasnya.

Tantangan kedua, yaitu pembangunan infrastruktur. "Kita punya data belanja untuk subsidi BBM lebih banyak dibandingkan infrastruktur. Untuk itu, kita terus di bawah 3%," tambahnya.

Tantangan ketiga adalah penyerapan tenaga kerja yang rendah. "Setiap tahun ada 2,5 juta tenaga baru masuk ke pasar dan kita hanya baru bisa menyerap satu jutaan. Untuk itu, kita harus terus meningkatkan pertumbuhan GDP antara 7-8%," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: