Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rencana Kenaikan BBM Dinilai Baik untuk Perekonomian Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, menurut Country Head dan Chief Country Officer (COO) Citi Indonesia Tigor M Siahaan, akan meningkatkan laju angka inflasi tidak lebih dari 7% dengan acuan pemerintah hanya menaikkan di kisaran Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter.

"Angka inflasi karena kenaikan BBM mungkin tidak lebih dari 7% jika kenaikan paling besar Rp 3.000 per liter," kata Tigor di Jakarta, Senin (17/11/2014).

Tigor menilai kenaikan harga BBM juga akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Ini disebabkan dengan berkurangnya anggaran untuk subsidi BBM maka dana tersebut dapat dialihkan ke sektor yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur.

"Kenaikan harga BBM bukan sesuatu yang mematikan ekonomi kita. Ini akan menumbuhkan perekonomian kita untuk ke depannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Tigor menyebutkan dampak kenaikan harga BBM hanya bersifat jangka pendek. Setelah waktu ini sudah terlewati maka daya beli dan beban yang ditanggung oleh perusahaan akan kembali normal. "Dampaknya hanya empat sampai enam bulan, tapi untuk dampak jangka panjang sangat baik," jelasnya.

Nantinya, tambah Tigor, dana subsidi BBM yang per harinya sebesar Rp 1 triliun jika diteruskan maka sama saja membuang uang setiap harinya sebesar Rp 1 triliun. Padahal, dana tersebut bisa digunakan ke sektor produktif.

"Jika untuk proyek MRT pada tahap pertama membutuhkan dana sekitar Rp 18 triliun. Kita bisa dapatkan Rp 18 triliun hanya dengan 18 hari jika dana subisidi BBM itu dialihkan," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: