WE Online, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,75 persen dengan suku bunga lending facility naik menjadi 8 persen dan suku bunga deposit facility tetap 5,75 persen.
Hal ini disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/11/2014). Ia mengatakan putusan untuk menaikkan suku bunga acuan diambil dengan tujuan untuk mengendalikan laju inflasi pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.
"Kenaikan BI rate ini ditempuh untuk menjangkar ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi pascakenaikan harga BBM terkendali, bersifat temporer, dan kembali pada target sasaran inflasi pada 2015 sebesar empat persen plus minus satu persen," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis premium naik dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter, sedangkan harga solar naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Ia mengatakan kenaikan harga BBM ini bertujuan untuk mengalihkan subsidi dari sektor konsumtif ke sektor produktif.
"Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500/liter menjadi Rp 8.500/liter. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500/liter menjadi Rp 7.500/liter," pungkas presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
