Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Charoen Pokphand Indonesia Peroleh Pinjaman Sindikasi Sebesar US$ 400 Juta

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melakukan penandatanganan fasilitas kredit sindikasi dari 15 lembaga keuangan sebesar US$ 400 juta untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan di seluruh aspek bisnisnya.

Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengatakan bahwa dalam memperoleh fasilitas pinjaman yang sebesar US$ 400 juta ini perusahaan tidak menjaminkan aset. "Fasilitas pinjaman ini terdiri dari US$ 200 juta dan Rp 2,4 triliun," katanya di Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Ia menyebutkan pinjaman ini terbagi menjadi dua jenis pinjaman, yakni fasilitas pinjaman berjangka lima tahun (modal kerja) sebesar US$ 75 juta dan Rp 900 miliar. Kemudian fasilitas kredit bergulir lima tahun (term loan) sebesar US$ 125 juta dan Rp 1,5 triliun.

"Pinjaman terdiri dari dua currency US$ 200 juta. (Sebanyak) US$ 200 juta lagi dalam bentuk rupiah sebesar Rp 2,4 triliun. Ada pinjaman term loan ini ada kewajiban mencicil setiap kuartal dan pinjaman modal kerja kalau butuh kita bisa tarik. Jadi, pinjaman tidak akan langsung naik US$ 400 juta," jelasnya.

Menurutnya, denominasi fasilitas dalam mata uang dolar dan rupiah dilakukan untuk menjaga komposisi portofolio (50:50) yang seimbang dalam keseluruhan portofolio utang perusahaan. "Optimasi campuran mata uang akan membantu mengurangi biaya bunga yang dibebankan serta untuk memberikan perlindungan fluktuasi rupiah," jelasnya.

Ong menjelaskan pinjaman sindikasi baru ini akan digunakan untuk mengamankan sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan untuk ekspansi bisnis secara keseluruhan dalam beberapa tahun ke depan.

"Pinjaman ini juga digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja sehingga ke depannya akan semakin mampu meningkatkan fleksibilitas operasional dan keuangan perusahaan," ujarnya.

Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman ini dari 15 belas di antaranya, Citi, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Central Asia, PT Bank CIMB Niaga, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero), Sumitomo Mitsui Banking Corporation cabang Singapura, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Rabobank Hongkong, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank CTBC Indonesia, Aosora Asia Pasific Finance Limited, Chang Hwa Commercial Bank Ltd cabang singapura, First Commercial Bank Ltd cabang Singapura, Land Bank of Taiwan cabang Singapura, dan Hua Nan Commercial Bank.

"Dalam pinjaman ini Citi bertindak sebagai koordinator tunggal. Citi bersama dengan ANZ, BCA, CIMB Niaga, DBS, Mandiri, dan SMBC merupakan mandated lead arranger dan bookrunners dalam transaksi ini. Bank peserta lainnya terdiri dari kombinasi institusi keuangan lokal asing," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: