Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham-saham di Wall Street Capai Puncak Tertinggi

Warta Ekonomi -

WE Online, New York-Saham-saham di Wall Street AS bergerak ke rekor tertinggi baru pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan mudah melebihi puncak sebelumnya menyusul penurunan suku bunga mengejutkan di Tiongkok.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 91,06 poin (0,51 persen) menjadi berakhir di 17.810,06, membukukan rekor penutupan tertinggi hari kedua berturut-turut.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 10,75 poin (0,52 persen) menjadi ditutup pada 2.063,50, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 11,10 (0,24 persen) menjadi 4.712,97.

Bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBoC), secara tak terduga memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang kendur.

Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan langkah Tiongkok adalah "manfaat yang sangat besar" bagi perekonomian global.

Analis juga didorong oleh komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi bahwa bank siap untuk segera memperluas langkah-langkah stimulusnya untuk mengembalikan zona euro ke tujuan inflasi.

Langkah kembar Tiongkok dan ECB adalah "berita besar," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.

"Ini hanya resep dokter yang dipesan. Ada risiko deflasi serius di Eropa dan Tiongkok sedang berjuang untuk mempertahankan target pertumbuhannya," katanya.

Pasar ekuitas di Inggris naik 1,1 persen, Prancis naik 2,7 persen dan Jerman menguat 2,6 persen.

Anggota Dow, Caterpillar, pemasok besar untuk industri Tiongkok, naik 4,3 persen.

Penambang Freeport-McMoRan naik 3,6 persen dan Southern Copper bertambah 4,6 persen karena kenaikan harga tembaga untuk mengantisipasi permintaan Tiongkok yang lebih kuat, sementara saham perusahaan minyak seperti anggota Dow ExxonMobil naik 1,0 persen dan Halliburton menguat 2,9 persen.

Anggota Dow, Microsoft, turun 1,5 persen setelah Jefferies menilai sahamnya "underperform." Jefferies mengatakan posisi raksasa teknologi dalam teknologi mobile lemah dan kepala eksekutif Satya Nadella tidak mungkin membuat perubahan signifikan.

Sotheby melesat 6,9 persen lebih tinggi setelah mengumumkan bahwa kepala eksekutifnya, William Ruprecht, mengundurkan diri. Langkah ini menyusul tekanan oleh aktivis pemegang saham Daniel Loeb, yang mendorong perjalannya ke dewan Sotheby awal tahun ini.

Hertz Global Holdings naik 4,5 persen karena perusahahaan menunjuk mantan CEO United Airlines John Tague sebagai kepala eksekutif baru. Penunjukan dilakukan setelah aktivis terkemuka lain, Carl Icahn, memenangkan tiga kursi dewan Hertz pada September.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,32 persen dari 2,34 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,02 persen dari 3,05 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak terbalik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: