WE Online, Jakarta - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) akan fokus mengembangkan sektor riil untuk menghadapi persaingan era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan bergulir pada 2015.
"Pengembangan sektor keuangan harus diimbangi dengan sektor riil karena memiliki hubungan yang erat dan saling menguatkan," kata Ketua Umum MES Muliaman Darmansyah Hadad di Jakarta, Sabtu (22/11/2014).
Ia mengatakan bahwa hal ini tak terlepas dari potensi Indonesia yang memiliki alam luar biasa untuk dikembangkan sebagai paket wisata halal yang akan mendorong tumbuh kembangnya hotel syariah, spa syariah dan makanan atau restoran halal.
"Potensi pariwisata syariah dari 248 juta wisatawan, 88 persennya adalah wisatawan muslim dengan pengeluaran 14,1 miliar dolar AS," katanya.
Ia mengatakan, potensi lainnya adalah kebutuhan pendidikan yang Islami belum terpenuhi oleh institusi pendidikan Islami yang berkualitas internasional.
"Salah satu cara untuk mengembangkan sektor riil adalah bersinergi dengan jajaran pemerintahan daerah untuk sama-sama berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah di daerah-daerah," kata Muliaman.
Selain itu, katanya, potensi dari sektor riil juga dapat dilihat dari potensi wakaf uang yang bisa mencapai Rp40 triliun per tahun. Sementara asuransi jiwa syariah hingga triwulan dua 2014, asuransi meningkat 9,46 persen dan asuransi reasuransi meningkat 28,33 persen. Sedangkan potensi zakat nasional Indonesia mencapai Rp217 triliun, dan realisasi penerimaan zakat selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya sejak 2004-2014.
"Pangsa pasar syariah sebanyak 1,6 miliar muslim sama dengan 23 persen dari populasi dunia diharapkan bisa menigkatkan potensi dalam bisnis sektor syariah," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
