Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop akan Jadikan Koperasi sebagai 'Tempat Nongkrong'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mulai merintis berbagai program yang memungkinkan untuk menjadikan koperasi sebagai tempat "nongkrong" dan tempat belajar berwirausaha bagi kaum muda di Tanah Air.

"Pemerintah menyadari benar pentingnya kaum muda didorong dan dimotivasi untuk terus berkoperasi," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo di Jakarta, Minggu (23/11/2014).

Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM memperkuat kerja sama dengan koperasi-koperasi berbasis anggota generasi muda termasuk Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) dan Koperasi Mahasiswa (Kopma).

Prakoso mengatakan pihaknya bahkan memiliki program khusus untuk meningkatkan minat dan pemahaman perkoperasian di kalangan pemuda dan mahasiswa.

"Demi untuk mengembangkan, menumbuhkan dan memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) di Indonesia, segenap komponen bangsa mulai dari pelaku ekonomi, pelaku regulasi, serta masyarakat akademik, perlu bekerja sama dan berkoordinasi dalam satu kesamaan visi dan persepsi yaitu membangun daya saing bangsa dengan mengembangkan jiwa dan semangat perkoperasian dan kewirausahaan," katanya.

Pihaknya telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan perkoperasian termasuk di antaranya melakukan kegiatan peningkatan pemahaman perkoperasian bagi pemuda dan mahasiswa yang pada 2014 dilaksanakan di delapan provinsi sebanyak 10 angkatan.

Delapan provinsi tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Lampung, dan Maluku.

Prakoso mengatakan kegiatan peningkatan pemahaman perkoperasian bagi pemuda dan mahasiswa tersebut banyak mendapat sambutan yang baik dari para peserta yaitu pemuda dan mahasiswa karena bisa memberikan tambahan wawasan kepada mereka tentang perkoperasian.

"Banyak di antara peserta yang sebelumnya belum mengerti sepenuhnya apa itu koperasi dan bagaimana berkoperasi secara benar sesuai dengan ketentuan dan nilai dasar serta jati diri koperasi, setelah mengikuti kegiatan ini menjadi lebih memahami apa itu koperasi sesuai jati diri dan menimbulkan minat mereka untuk berkoperasi," katanya.

Saat ini pemerintah mendorong generasi muda untuk menjadi wirausaha dan berkoperasi sebagai salah satu upaya strategis dalam menjawab permasalahan kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi para lulusan sekolah dan perguruan tinggi.

Data menunjukkan angka jumlah pengangguran lulusan sekolah menengah tingkat atas sebanyak kurang lebih 1.624.919 orang dan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi mencapai kurang lebih 600.000 orang.

"Untuk itu pemerintah melalui berbagai program telah dan terus mendorong para pemuda dan mahasiswa agar bisa mengubah pola pikir mereka dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja alias berwirausaha dan berkoperasi," katanya.

Menurut dia dengan berkoperasi atau berwirausaha ditunjang dengan kemampuan yang dimiliki generasi muda sekarang, diharapkan mereka dapat mengembangkan cita-cita dan ide mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi sekaligus membantu upaya pengurangan pengangguran dan kemiskinan.

Ia berpendapat koperasi sangatlah tepat dikatakan sebagai pusat pengembangan kewirausahaan dalam upaya mencetak para wirausaha yang tangguh, andal, mandiri dan berdaya saing global.

Sebab koperasi bisa menjadi pusat pengembangan attitude (sikap dan perilaku) wirausaha yang ditunjukkan melalui nilai-nilai dan prinsip serta jati diri koperasi. Selain itu koperasi sangat bisa menjadi pusat pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, memberikan kesempatan dalam melaksanakan kewirakoperasian, baik itu usaha koperasi maupun usaha anggotanya.

Oleh karena itu, pemerintah bertekad menjadikan koperasi sebagai ajang gaul dan nongkrong generasi muda di Tanah Air di samping koperasi juga potensial menjadi wadah bahkan pusat peningkatan jaringan usaha yang tersusun sebagai mata rantai dan saling ketergantungan anggota dengan anggota lainnya, anggota dengan koperasi serta antarkoperasi yang saling terkait.

Lebih lanjut, ditambahkan, kaum muda melalui koperasi akan dilatih menjadikan wadah koperasi sebagai sarana memanfaatkan peluang bisnis. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: