Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Sofyan Janji Hidupkan Industri Manufaktur

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan menghidupkan kembali industri manufaktur untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Yang saya bicarakan adalah revitalisasi industri terutama manufacturing. Manufaktur kita dalam lima tahun ini tumbuhnya sudah negatif," katanya di Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Ia mengatakan sektor manufaktur yang tidak tumbuh positif menyebabkan banyaknya komoditas yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Banyak sekali kita impor karena manufaktur kita pertumbuhannya negatif. Salah satu sebabnya adalah akibat dari mahalnya harga komoditas," tuturnya.

Dengan mahalnya harga komoditas, katanya, pelaku industri kurang memperhatikan manufaktur dan beralih ke usaha lain. "Banyak orang yang mempunyai pabrik kemudian meninggalkan pabriknya untuk menjadi importir. Oleh karena itu, manufakturing harus dihidupkan kembali," tuturnya.

Ia mengatakan pemerintah berupaya untuk memberikan insentif kepada pelaku industri supaya industri yang di luar negeri yang kalah kompetitif karena harga bahan bakar minyak (BBM) mahal bisa pindah ke dalam negeri. "Manufaktur adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Ia mengatakan insentif yang diberikan berupa pemberian fasilitas penunjang demi kesejahteraan pelaku industri seperti perumahan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. "Kalau mereka memerlukan perumahan nanti kita bangun rusunawa di kawasan industri mereka," katanya.

Pemberian insentif tersebut juga ditujukan untuk para pekerja sehingga menghindari permintaan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang terlalu besar.

"Di masa akan datang supaya sundulan UMP tidak terlalu naik ya tiap tahun maka pemerintah memberikan fasilitas-fasilitas seperti itu tadi sehingga kalau dia perlu rumah, sekolah, fasilitas kesehatan ada di sana," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: