WE Online, Batam - Ancaman para tokoh aliansi serikat pekerja di Batam yang akan melumpuhkan seluruh kegiatan industri di Pulau Batam benar-benar terjadi. Pada hari ini, Rabu (26/11/2014), seluruh kegiatan industri shipyard di Batam lumpuh total.
Tidak satu pun perusahaan yang beraktivitas, termasuk juga industri lain nongalangan kapal. Praktis semua kawasan industri lumpuh. "Lumpuh total, tidak ada yang beraktivitas. Semuanya kena sweeping," ungkap Sekretaris BSOA (Batam Shipyard & Offshore Association) Novi Hasni Purwanti W menjawab Warta Ekonomi di Batam, Rabu (26/11/2014).
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi, di sejumlah titik kumpul di Batam para buruh dari berbagai serikat pekerja, yaitu FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indoensia) Batam, SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Batam, SBSI (Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Batam, dan SPN (Serikat Pekerja Nasional) Batam, melakukan pemblokiran sejumlah ruas jalan di antaranya di Simpang Empat Panbill Mall Mukakuning Batam.
Para buruh menutup satu ruas jalan dan hanya menyisakan sedikit ruas untuk melintas satu mobil saja. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di sepanjang akses jalan menuju Dam Mukakuning Batam. Polisi hanya bisa mengatur akses jalan bagi masyarakat umum yang merasa terganggu.
Tidak seperti biasanya, para buruh bukan menggelar aksi demonya di depan Kantor Wali Kota Batam di Batam Center, tetapi mereka memilih untuk melumpuhkan kegiatan industri di Pulau Batam. Dampak dari kelumpuhan industri itu adalah para investor di Batam menelan kerugian miliaran rupiah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/saibansah
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement