Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Guyur Kredit di Sektor Kemaritiman

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Untuk memajukan sektor industri kemaritiman Indonesia, peran sektor jasa keuangan, khususnya di bidang pembiayaan sangat diperlukan. Pasalnya, akselerasi pembangunan kemaritiman membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika sektor jasa keuangan acuh maka jangan harap industri kemaritiman dapat bangkit dengan baik dan cepat.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulaiaman D Hadad di acara focus group discussion (FGD) dengan tema Peran Strategis Sektor Jasa Keuangan dalam Akselerasi Pembangunan Kemaritiman di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

FGD itu sendiri adalah salah satu langkah awal OJK untuk menginisiasi dan memfasilitasi dukungan terhadap program-program pemerintah, khususnya di bidang ekonomi kelautan dan kemaritiman. Hadir dalam acara FGD tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Direktur Bank BRI Bidang UMKM Djarot Kusumayekti, serta anggota komisioner OJK yang lain.

Muliaman menuturkan bahwa saat ini andil pembiayaan yang diambil oleh sektor jasa keuangan di bidang industri kemaritiman masih cukup kecil. Di bidang perikanan,contohnya, dari total kredit perbankan yang senilai Rp 3.561 triliun hanya Rp 67,33 triliun atau hanya 1,85 persen saja yang terserap masuk ke sektor maritim.

Kecilnya daya serap itu karena bank takut kena kredit macet di sektor maritim. Memang, menurut data OJK, porsi nonperforming loan (NPL) kredit kemaritiman per September 2014 sebesar 14,19 persen.

"Inilah yang harus dibenahi karena masih sedikit sekali angka penyerapannya. Tugas kita adalah bagaimana melakukan pembinaan kepada nelayan dan mengedukasi industri jasa keuangan agar mereka tertarik masuk (ke sektor kemaritiman) lebih dalam lagi. Makanya harus kenal dulu, kalau tak kenal maka tak sayang," ujarnya.

Muliaman mencontohkan kalau potensi produk perikanan Indonesia sangat besar. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi produk ini 65 juta ton/tahun. Namun, baru 15,2 juta ton atau 23 persennya saja yang telah dimanfaatkan. Artinya, masih sangat besar potensi yang bisa dimasuki sektor jasa keuangan.

"Saya harap sektor jasa keuangan mau kembali terjun di sektor kemaritiman. Tentunya secara berkesinambungan," tuntasnya.

Senada dengan Muliaman, Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan industri jasa keuangan di Indonesia selama ini memang kurang terasa perannya di sektor kemaritiman. Padahal, potensi kemaritiman seperti di bidang perikanan cukup potensial. "Indonesia sudah terlalu lama memunggungi laut. Kita harus hentikan kebiasaan itu," tegasnya.

Ia menyatakan bahwa ke depannya dibutuhkan kerja sama dari stakeholders, termasuk dari sektor jasa keuangan untuk memajukan kemaritiman. Apalagi, sebentar lagi menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015. Jangan sampai, sektor ini jadi lahan pihak asing.

"Kedaulatan tidak bisa dijual. Jika ingin bersaing dengan negara tetangga, kita harus bekerja sama. Saya yakin jika lembaga keuangan mendorong pelaku usaha maka semuanya akan berhasil," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: