WE Online, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar mengatakan buruknya infrastruktur bandara di Indonesia menyebabkan perusahaan penerbangan pelat merah tersebut menderita kerugian hingga ratusan miliar rupiah per tahun.
"Akibat antrean dan putar-putar (di udara sebelum mendarat) rata-rata 11 menit merugikan Garuda Rp 344 miliar per tahun," katanya di The Financial Club, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2014) kemarin.
Emir menjelaskan penyebab antrean adalah pendeknya runway (landasan pacu) ditambah dengan padatnya jumlah penerbangan di bandar udara. Akibatnya, pesawat terpaksa kehilangan avtur secara sia-sia selama proses mengantre tersebut.
"Kerugiannya equivalent senilai Rp 344 miliar dari penambahan avtur yang kita beli," terangnya.
Terkait persoalan infrastruktur tersebut, Emir mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencari solusi dari permasalahan ini.
"Kami sudah bertemu Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan. Mereka memahami dan berencana memberikan solusi yang baik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement