Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airasia Tambah Pesawat dan Rute 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Tangerang - Maskapai AirAsia berencana menambah dua unit pesawat dan 10 rute penerbangan pada kuartal IV 2014 dan kuartal I 2015 mendatang.

Presiden Direktur AirAsia Sunu Widyatmoko usai peninjauan pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (4/12/2014), menyebutkan pihaknya berencana menambah dua unit pesawat tipe Airbus A320.

Namun, dia mengaku rencana pembelian itu tergantung pada kondisi nilai tukar rupiah serta harga avtur.

"Kalau rupiah bisa menguat kita mungkin akan tambah dua pesawat, tapi kalau rupiah makin mengkhawatirkan kemungkinan tidak jadi," katanya.

Dia menjelaskan alasan tersebut karena sebagian besar dari pembiayaannya, yakni menggunakan dolar AS, baik dari pembelian avtur, suku cadang, perawatan, sewa pesawat dan sebagainya.

"Kita realistis, dolar AS ini 70 persen dari 'cost' kita, bagai mana pun biaya dolar yang utama. Meskipun saya bayar Pertamina dalam rupiah, tapi 'dipack' (dikurs) ke dalam dolar," katanya.

Untuk itu, Sunu berharap kepada pemerintah untuk bisa membuat rupiah lebih bergairah dengan cara menciptakan kepercayaan bagi pasar melalui peningkatan ekspor dan pengurangan impor.

Dengan begitu, lanjut dia, fundamental neraca transaksi berjalan akan menguat yang selama ini terus menerus defisit.

Namun, dengan adanya penghematan dengan pencabutan BBM bersubsidi, menurut dia, bisa membantu menekan impor karena biaya logistik yang juga meroket.

"Kalau dolar melemah dan rupiah menguat, tentu biaya kita lebih rendah, tentu saja kita bisa tawarkan harga yang lebih objektif," katanya.

Sunu menyebutkan angka realistis nilai tukar rupiah terhadap per satu dolar AS, yakni Rp11.000 dalam keseimbangan baru perekonomian.

"Kalau saya maunya Rp10.000 lagi, tapi itu sudah tidak mungkin terjadi," katanya.

Terkait rencana 10 rute, dia menyebutkan, di antaranya Surabaya-Lombok, Lombok-Singapura, Denpasar-Solo, Solo-Singapura, Denpasar-Cairns, Denpasar-Townsville, Denpasar-Bangkok, Palembang-Singapura dan lainnya.

Sunu mengatakan pihaknya memfokuskan penambahan rute penerbangan internasional karena bisa meningkatkan jumlah turis asing dan memperluas konektivitas.

"Perjalanan domestik kita usahakan imbang, tapi kami yakin bisa menambah turis asing kalau kita membuka penerbangan luar," katanya.

Saat ini porsi penerbangan internasional 65 persen dan domestik 35 persen yang akan ditingkatkan menjadi internasional 68 persen, domestik 32 persen pada 2015.

"Internasional itu selalu bagus, tapi tantangan untuk menemukan rute baru yang bagus itu tidak mudah, potensinya bagus meski risikonya (jarak) jauh," katanya.

Penerbangan ke Dili Selain itu, Sunu juga mengatakan pihaknya berminat untuk membuka penerbangan ke Dili, Timor Leste karena cukup berpotensi mengingat banyak ekspatriat yang bekerja di sana.

"Mereka (pemerintah Timor Leste) sedang menyiapkan administrasinya," katanya.

Awalnya, lanjut dia, penerbangan dibuka pada November lalu, namun karena belum adanya kesiapan dari Pemerintah Timor Leste, maka rencana itu pun kembali diundur.

"Kemungkinan Kuartal I atau II tahun depan (2015) untuk rute Denpasar Dili," katanya.

Saat ini penerbangan dengan rute yang sama sudah dilayani oleh Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: