Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Pertamax di Balikpapan Naik 350 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Balikpapan - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di Balikpapan meningkat hingga 350 persen pascakenaikan harga BBM diumumkan pemerintah.

"Di Balikpapan dari biasanya berkisar pada delapan kilo liter per hari. Sehari setelah kenaikan harga BBM diumumkan presiden, konsumsinya langsung 66 kilo liter," kata Senior Supervisor External Pertamina Unit Pemasaran VI Kalimantan Andar Titi Lestari di Balikpapan, Jumat (5/12/2014).

Ia mengatakan bahwa di seluruh Kalimantan terjadi kenaikan rata-rata 21 persen per minggu pascakenaikan harga BBM. Menurutnya, dalam pengamatan Pertamina konsumen mulai merasakan sejumlah manfaat lebih dari menggunakan pertamax, meski harganya lebih mahal daripada premium yang disubsidi.

Harga Pertamax di Balikpapan sekarang Rp 12.000 per liter dan premium Rp 8.500 per liter. Ia mengatakan perbedaan harga itu tidak menjadi hal yang dianggap besar lagi karena manfaat yang dirasakan lebih besar.

"Konsumen jadi hemat waktu. Pertamax saat ini kan tidak ada antrean panjang seperti pembelian di Premium," kata Lestari.

Sementara itu, salah satu pengguna pertamax, Adi Prasetya yang merupakan warga Balikpapan Baru, mengatakan dirinya memilih untuk membeli pertamax demi menghindari antrean. "Kita jadi serasa punya SPBU sendiri (karena pakai pertamax)," katanya.

Prasetya sudah menjadi konsumen Pertamax sejak memiliki motor matic baru. Menurutnya, pemakaian Pertamax juga hemat dan motornya jadi lebih nyaman dikendarai. Hal itu karena Pertamax 92 dan Pertamax Plus 95, sedangkan premium beroktan 88.

Oktan adalah istilah untuk nilai tekanan yang diperlukan bahan bakar agar terbakar spontan atau dengan sendirinya. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. 

Pada proses pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar mesin, campuran udara dan bensin dari karburator ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Semakin tinggi oktan bahan bakar maka semakin besar tekanan yang diperlukan hingga ia terbakar spontan tanpa api dari busi.

Namun karena besarnya tekanan piston, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (bukan karena percikan api dari busi) maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak dan membuat kerak di kepala piston.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: