Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IBI: Dibanding Negara ASEAN, Pasar Keuangan Indonesia Relatif Rapuh

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ikatan Bankir Indonesia (IBI) menilai pasar keuangan Indonesia terbilang rapuh jika dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara ASEAN sehingga berpotensi terjadi capital reversal yang dipicu normalisasi kebijakan Federal Reserve AS (The Fed).

"Risiko global terbesar saat ini adalah rencana The Fed yang akan menghentikan stimulus moneter quantitative easing dan penaikan Fed funds rate di 2015. Hal ini dilakukan karena perekonomian AS terus menunjukkan perkembangan positif," kata Ketua Umum IBI Zulkifli Zaini ketika membuka seminar Economic Outlook 2015 yang bertajuk Dampak Pasar Global 2015 dan Pengetatan Likuiditas terhadap Perekonomian Indonesia di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini pemerintah tengah mengkhawatirkan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah akibat capital reversal investor asing di Indonesia Baca juga: Pengamat: Indonesia Bisa Krisis Akibat Kebijakan The Fed.

"Pasar finansial Indonesia relatif lebih rapuh dibandingkan lima negara ASEAN lain. Hingga November 2014 rasio kapitalisasi pasar saham Indonesia hanya 41 persen dari PDB atau lebih rendah dari Malaysia (162 persen) dan Filipina (92 persen)," ungkapnya.

Meski begitu menjelang 2015, lanjut Zulkifli, ada beberapa kemajuan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan Baca juga: Jokowi Mau Ekonomi Tumbuh 7%, UNFPA: Investasi di Anak Muda.

"Pada dasarnya Indonesia masih memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena ditopang oleh jumlah penduduk, jumlah masyarakat kelas menengah dan bonus demografi, serta kondisi politik yang stabil," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: