Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi Minta Bantuan pada Media, Soal Apa?

Warta Ekonomi -

WE Online, Kotabaru - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, media harus melaporkan apabila melihat kapal nelayan menjual BBM kepada kapal-kapal yang beroperasi ilegal atau kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

"Media ataupun nelayan harus melaporkan apabila mengetahui ada kapal nelayan yang mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi, tetapi dijual kepada kapal pencuri ikan di laut," kata Susi di Kotabaru, Minggu (14/12/2014), usai melakukan penebaran benih udang windu, di Sigam, Pulaulaut Utara, yang merupakan rangkaian peringatan Hari Nusantara ke-14.

Susi tidak menginginkan BBM bersubsidi yang diberikan kepada nelayan tangkap, disalahgunakan dengan dijual kepada kepal-kepal di laut yang beroperasi secara ilegal atau pelaku pencurian ikan.

Dengan BBM bersubsidi, nelayan tangkap di daerah diharapkan dapat bergairah dan kembali beroperasi untuk menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bukan sebaliknya dijual kepada kapal pencuri ikan.

"Kita berharap nelayan bisa maju sehingga pemerintah memberikan BBM subsidi agar nelayan tetap bisa mengoperasikan kapalnya untuk menangkap ikan," ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan berharap subsidi BBM untuk nelayan tidak bocor dan disalahgunakan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru H Talib menyatakan, baru 10 persen nelayan Kotabaru menerima BBM bersubsidi berupa solar.

"Kebutuhan BBM bersubsidi untuk nelayan di Kotabaru sebesar 23.000 kiloliter atau 23.000.000 liter. Tetapi kenyataannya sampai saat ini kita baru mendapatkan 2.495 kiloliter atau sekitar 2.495.000 liter solar," terang Talib.

Masih kekurangan yang belum terpenuhi sekitar 21.000 kiloliter (KL, atau sekitar 21.000.000 liter. Atas kekurangan tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru mengajukan usulan tambahan BBM bersubsidi kepada BP Migas agar semua nelayan di Kotabaru dapat menikmati BBM bersubsidi.

Usulan kuota tambahan BBM bersubsidi tersebut juga disampaikan PT AKR selaku penyalur BBM bersubsidi di Kotabaru kepada SPBN. Talib menerangkan, hingga saat ini jumlah kapal nelayan di Kotabaru sebanyak 5.204 unit kapal tangkap. Kapal-kapal nelayan tersebut memiliki kapasitas 5 gross tonnage (gt) sampai 30 gt. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: