WE Online, Jakarta - Okupansi atau tingkat hunian kamar hotel menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan naik hingga 70-75 persen, kata Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Carla Parengkuan.
"Kenaikannya tidak mungkin mencapai 100 persen, namun biasanya kenaikan ini akan terjadi di wilayah-wilayah wisata seperti Bali, Jogja (Yogyakarta, red) dan beberapa tempat lainnya," kata Carla Parengkuan kepada Antara di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Carla menuturkan kenaikan tingkat hunian hotel ini biasanya akan terjadi paling tinggi saat perayaan Tahun Baru, karena tidak semua merayakan Natal.
"Tidak semua masyarakat juga menggunakan hotel ketika hendak merayakan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Menurut dia, misalnya saja di Jakarta, ketika Natal dan Tahun Baru justru akan sepi karena sebagian besar warganya akan pulang ke wilayah masing-masing atau berlibur di tempat lain.
"Justru di Jakarta misalnya, kenaikan tingkat hunian kamar diprediksi hanya mencapai 30-40 persen," katanya.
Dia menjelaskan kenaikan tingkat hunian kamar ini juga dipengaruhi kecermatan pengelola hotel dalam menawarkan paket atau promo bagi tamu yang hendak menginap.
"Kenaikan tingkat hunian kamar secara nasional ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, bahkan diperkirakan tahun 2015 akan mengalami penurunan," ujarnya.
Dia menambahkan, hal ini disebabkan salah satunya karena pemerintah melalui Kemenpan-RB telah mendistribusikan Surat Edaran Nomor 10 tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara yang salah satu isinya mengenai larangan penyelenggaraan rapat di hotel-hotel per tanggal 1 Januari 2015. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement
