Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Yakin Rupiah Tak Sampai Tembus Rp 13.000 Per Dolar AS

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Kepala Bank Indonesia Sumatera Utara, Difi A Johansyah menegaskan, depresiasi rupiah tidak akan berlangsung lama sehingga kondisi keuangan dipastikan masih aman.

"Depresiasi rupiah terhadap dolar AS merupakan pengaruh utang luar negeri yang jatuh tempo di akhir tahun di mana hal itu membuat permintaan dolar AS tinggi. Tetapi kondisi itu diperkirakan tidak berlangsung lama," katanya di Medan, Selasa (16/12/2014).

Pada pembukaan Selasa (16/12/2014), nilai satu dolar AS sudah Rp12.743 hingga Rp12.885 per dolar AS. Dia menegaskan, walau trennya melemah, posisi rupiah sebenarnya bukan yang terburuk. Alasan dia, karena secara "year on year" depresiasinya hanya sebesar 4 persen. "Kami yakin rupiah tidak akan sampai ke level Rp13.000 per dolar AS," katanya.

Keoptimisan itu melihat adanya kecenderungan investor akan mengembalikan dana-dana yang ditarik pada awal tahun sehingga bisa menguatkan rupiah kembali.

Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, mengatakan, kurs yang saat ini sudah melampaui kisaran Rp12.400 per dolar AS diakui dipengaruhi jatuh tempo utang di akhir tahun.

Pengusaha, kata dia, memang harus melakukan lindung nilai, sehingga ketika rupiah terdepresiasi, maka nilai yang akan dibayarkan sesuai dengan kontrak awal. Kalaupun lebih atau di atasnya, rate-nya tidak akan terlalu tinggi sehingga permintaan dolar AS juga tidak melonjak pada saat utang jatuh tempo. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: