Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Mata Uang Dolar Menguat Akibat Pulihnya Ekonomi AS

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia (BI) punya pandangan lain terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam akhir-akhir ini. Seperti diketahui pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat hampir menyentuh level Rp 13.000.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan situasi yang terjadi saat ini bukanlah rupiah yang melemah, tetapi mata uang dolar AS yang menguat terhadap semua mata uang asing.

"Terhadap berbagai valuta asing menguat, misalnya terhadap yen menguat, euro juga menguat ,singapur dolar juga menguat. Jadi, semuanya melemah, kecuali dolar AS saja," kata Mirza di Gedung BI, Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Ia menjelaskan penguatan mata uang dolar AS disebabkan faktor eksternal, yakni pemulihan ekonomi Amerika Serikat. "Amerika itu dulu tahun 2008-2009 collaps sehingga suku bunga turun dari 5% menjadi 0,25%. Kemudian ekonomi Amerika sudah pulih dan kemudian sekarang sudah saatnya untuk meningkat," jelasnya.

Dengan situasi pemulihan inilah, jelasnya, yang membuat ekonomi Amerika sebagai satu-satunya negara yang saat ini ekonominya sedang tumbuh. "Sehingga tidak heran kalau nilai mata uangnya menguat dari 0,25% akan menuju 3% dalam tiga tahun ke depan. Itulah yang membuat mata uang dolar menguat," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: