Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Langkah BI Hadapi Pelemahan Rupiah dan Faktor Penyebabnya (Bagian I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Melorotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan ini terus menjadi sorotan. Pada pembukaan pasar hari Selasa kemarin (16/12/2014), rupiah bergerak dalam tren melemah dan cukup berliku. Puncaknya, dolar AS sempat menguat di posisi Rp 12.926.

Melihat kondisi seperti itu, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter dan keuangan pun langsung merespons cepat dengan meningkatkan intensitas intervensi untuk menjaga pergerakan rupiah. Salah satu upayanya adalah aktif menyuplai valas ke pasar keuangan dengan melakukan pembelian surat berharga negara (SBN).

"Kami berada di pasar memantau dan melakukan intervensi di valas. Itu tugas kami agar pergerakannya sejalan dengan fundamental dan penguatan dolar tetap terjaga," jelas Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (16/12/2014).

Lebih jauh, dia menjelaskan pembelian SBN yang dilakukan BI beberapa hari belakangan ini terbilang cukup besar.

"Kita kemarin beli banyak, Rp 1,5 triliun dalam satu hari. Hari ini (Selasa) dari pagi tadi kita beli hampir Rp 200 miliar, tapi sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Hasilnya, pada hari yang sama depresiasi rupiah pun kembali terjaga. Kurs dolar AS terhadap rupiah saat penutupan pasar hari Selasa berada di posisi Rp 12.645.

"Anda bisa lihat dari pergerakannya. BI dalam beberapa hari ini intervensi di valasnya lebih besar. Intinya BI melihat pelemahan dalam beberapa hari terakhir ini terlalu berlebihan. Makanya kita intervensi lebih banyak dan (dolar) sudah kembali ke sekitar Rp 12.600," papar Perry.

Sementara itu, setelah intervensi BI pergerakan rupiah pun mulai menjinak. Pada Rabu kemarin (17/12/2014) berdasarkan laman BI rupiah ditutup pada posisi Rp 12.720 per dolar AS.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: