Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpora Peringatkan Generasi Muda Terkait 'Penjajah' Kelemahan Bangsa

Warta Ekonomi -

WE Online, Malang-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi peringatkan para generasi muda yakni kalangan mahasiswa dan pelajar terhadap bentuk serangan "penjajah" yang mampu membaca kelemahan bangsa ini melalui serangan obat-obat terlarang (narkoba).

"Dulu bangsa yang mau menjajah Indonesia, datang dengan pasukan dan bersenjata lengkap, tapi yang dirasakan sekarang ini, ada aromanya, tapi tidak tampak orangnya. Sebab, penjajah sekarang ini mampu membaca kelemahan bangsa ini, sehingga bisa dengan mudah masuk tanpa kita sadari," tegas Imam Nahrowi di Malang, Sabtu (20/12/2104).

Hal itu dikatakan Menpora di hadapan mahasiswa dan dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam kuliah tamu yang digelar di Gedung Widyaloka kampus setempat yang bertajuk "Mempersiapkan Pemuda dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan AFTA".

Selain itu, lanjut Nahrowi, produk luar negeri terus membanjiri pasar Indonesia, sehingga masyarakat lebih memilih produk instan dari luar, daripada produk dalam negeri. Jika kondisi ini terus dibiarkan, bisa terjadi pemutusan generasi. Oleh karena itu, masalah ini harus dicarikan solusi dan dituntaskan bersama-sama.

Menyinggung diberlakukanya pasar bebas Asean yang tinggal beberapa hari lagi, Nahrowi mengaku optimistis bangsa Indonesia mampu melaluinya dan masyarakat tidak perlu khawatir karena ekspolitasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terjadi dalam perdagangan bebas sebenarnya telah terjadi di masa penjajahan.

"Ketika bicara pasar bebas, semua yang kita miliki akan menjadi milik publik. Hal itu sama seperti masa penjajahan di Indonesia puluhan tahun silam. Pada saat perdagangan bebas diberlakukan, Indonesia sama dengan mengulang sejarah menumpas penjajahan, sehingga kami optimistis Indonesia mampu menghadapi era perdagangan bebas tersebut," tegasnya.

Menurut dia, dengan kemampuan intelektual dan spiritual, nenek moyang bangsa Indonesia mampu menghadapi penjajahan dan meraih kemenangan, sehingga yang terjadi sekarang ini tinggal mengulang sejarah saja menghadapi penjajahan di era perdagangan bebas.

Hanya saja, katanya, penjajahan masa lalu dan sekarang tetap ada perbedaannya, yakni penjajahan di masa dahulu, para penjajah datang ke Indonesia dengan menggunakan senjata lengkap. Sementara penjajahan di era perdagangan bebas lebih condong ke operasi senyap melalui cara perdagangan bebas.

Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali pemuda harus mempunyai kekuatan intelektual dan spiritual. Jika keduanya seimbang, era perdagangan bebas bukanlah masalah bagi Indonesia.

"Saya yakin, kita semua akan mampu melewati masa-masa awal perdagangan bebas ASEAN yang sudah di depan mata, bekal pengalaman masa lalu akan menjadi motivasi tersendiri bagi kita semua untuk tetap tegar dalam persaingan dunia," tandasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: