Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Minta LJK Jadi Sahabat Masyarakat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tingkat kesejahteraan masyarakat sangatlah erat dengan seberapa dekat mereka pada produk/jasa keuangan. Oleh sebab itu, untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia, regulator meminta lembaga jasa keuangan dekat dengan masyarakat.

"Saat ini puluhan juta masyarakat kita tidak dapat mengakses layanan keuangan, baik karena faktor penyebaran jaringan lembaga jasa keuangan formal yang tidak merata, struktur geografis, dan populasi yang  tersebar, ketiadaan agunan, ataupun literasi keuangan yang rendah," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, akhir pekan lalu.

Oleh karena itu, lanjut Muliaman, pihaknya ingin LJK melalui produk dan layanannya menjadi "sahabat" masyarakat di manapun saat mereka membutuhkannya.

"Selayaknya seorang sahabat, dia itu akan selalu ada tidak hanya saat senang, tetapi juga di saat mengalami musibah. Dengan menjadi sahabat masyarakat, industri jasa keuangan harus dekat dengan masyarakat dan dapat menyediakan produk/layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, di saat mereka ditimpa musibah, produk asuransi telah tersedia untuk men-cover mereka sehingga musibah tersebut tidak memiskinkan mereka," jelas dia.

OJK memandang agar industri jasa keuangan menjadi sahabat masyarakat maka ada dua hal utama yang perlu didorong, yaitu perluasan akses keuangan masyarakat dan peningkatan literasi keuangan.

"Dalam mewujudkan itu semua, kerja sama yang erat antara otoritas keuangan, pemerintah, dan industri jasa keuangan sangatlah dibutuhkan," tukas Muliaman.

Untuk melakukan peningkatan akses keuangan, OJK akan mendorong penyediaan produk dan layanan keuangan yang bersifat mikro dan sesuai kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau seperti basic saving account, kredit mikro, asuransi mikro, dan beberapa produk lainnya.

Selain tersedianya produk/layanan mikro tersebut, tersedianya infrastruktur untuk mendekatkan produk dan layanan tersebut dengan masyarakat luas juga harus tersedia.

"Saya harapkan dengan berlakunya layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka inklusi keuangan atau biasa kita sebut dengan 'Laku Pandai' tahun depan akan dapat mendorong tersedianya akses keuangan lebih jauh ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kantor lembaga keuangan sehingga semakin luas masyarakat yang akan tersentuh oleh layanan keuangan," pungkasnya.

Selain terbukanya akses keuangan, regulator juga melihat masyarakat harus dibekali dengan literasi keuangan yang memadai, terutama tentang manfaat dan risiko produk dan jasa keuangan tersebut sehingga masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan dengan baik dan tidak tertipu oleh tawaran-tawaran investasi yang akan merugikan mereka.

"Dengan literasi keuangan yang memadai berarti menciptakan masyarakat yang memiliki kemampuan keuangan (financial capability). Ini berarti selain menyediakan akses keuangan juga melengkapi individu dengan keterampilan praktis yang memungkinkan mereka untuk mengelola uang mereka dengan cara yang baik, meminimalkan risiko, dan meningkatkan kesejahteraan mereka," pungkasnya.

Melihat pentingnya dua hal itu, OJK bersama-sama dengan industri jasa keuangan berkomitmen untuk meningkatkan akses dan literasi inklusi keuangan masyarakat.

"Komitmen telah mulai diimplementasikan dengan melibatkan industri jasa keuangan dalam berbagai kegiatan OJK baik dalam hal pengembangan produk dan jasa keuangan dalam kegiatan edukasi keuangan di berbagai kota di Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan layanan keuangan mikro yang diluncurkan pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 lalu di Indramayu dan dilanjutkan dengan pameran Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta," tutupnya.

Layanan Keuangan Mikro adalah layanan terpadu yang memiliki proses sederhana dan cepat, akses yang mudah, dan harga terjangkau. Dengan  layanan ini, masyarakat dapat mengakses produk simpanan, proteksi,  investasi dan pinjaman, serta jasa keuangan seperti perencanaan keuangan dan konsultasi dan informasi produk dan jasa keuangan. Dengan demikian, diharapkan layanan tersebut dapat terakses oleh setiap  golongan masyarakat Indonesia,  termasuk masyarakat golongan menengah ke bawah.

Sementara itu, Pasar Keuangan Rakyat merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya OJK bersama-sama dengan lembaga jasa keuangan dari enam industri untuk memperkenalkan dan mengampanyekan produk dan jasa keuangan terutama yang bersifat low cost atau mikro.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: