Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta Basarnas Kerja Cepat Temukan Pesawat AirAsia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Memasuki hari kedua, pencarian pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Minggu pagi (28/12/2014) belum juga ada titik terang. Untuk itu, Komisi V DPR meminta Basarnas untuk bergerak cepat menemukan pesawat AirAsia yang diperkirakan jatuh di sekitar Tanjung Pandan dan Pontianak itu.

"Kami prihatin dengan musibah yang menimpa pesawat AirAsia. Kami berharap Basarnas bisa bekerja cepat, tepat, efektif, dan efisien untuk mengurangi jatuhnya korban sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Penerbangan dan UU SAR," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Di sisi lain, ia juga meminta pemerintah untuk transparan memberikan penjelasan mengenai musibah ini agar tidak membingungkan keluarga korban. Sampai saat ini pemerintah hanya memberikan penjelasan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 itu hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB.

"Kami berharap pemerintah dan otoritas Bandara Juanda dan Angkasa Pura 1 untuk transparan mengungkapkan hasil pencarian. Pihak keluarga penumpang harus mendapatkan informasi yang jelas. Mereka juga harus mendapatkan pelayanan yang baik," ujarnya.

Yudi juga mengingatkan pemerintah dan maskapai penerbangan tidak mengabaikan keselamatan penerbangan terlebih dalam kondisi cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia pekan ini.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data awan dan cuaca di jalur pesawat AirAsia bernomor registrasi QZ8501 itu di detik-detik hilang kontak sekitar pukul 06.00 WIB. BMKG stasiun Juanda merilis sepanjang rute penerbangan, kondisi cuaca berawan cukup tebal. Hal ini diperkuat dengan permintaan pilot kepada ATC sesaat sebelum pesawat hilang kontak yang meminta izin untuk bergeser ke kiri dan menaikkan penerbangan ke ketinggian 38 ribu kaki.

"Kami berharap faktor keselamatan dan keamanan dalam penerbangan benar-benar diperhatikan. Jangan hanya karena kepentingan bisnis kedua aspek ini diabaikan. Apalagi, pesawat tetap dipaksa terbang dalam kondisi cuaca buruk," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: