Inflasi Desember Masih Sesuai Prediksi BI

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi untuk bulan Desember secara month to month (MoM) sebesar 2,46 persen. Hal ini masih sesuai prediksi Bank Indonesia (BI), yakni sebesar 2,2 hingga 2,4 persen meski sedikit di atas 0,06 persen Baca juga: BPS: Inflasi Desember 2014 Capai 2,46%.

"Inflasi Desember 2,46 persen sehingga untuk year on year (yoy) 8,36 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin saat acara konferensi pers di kantornya, Jumat (2/1/2015).

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan inflasi pada Desember ini diperkirakan pada 8,2 persen hingga 8,4 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 8,1 persen hingga 8,3 persen (yoy).

"Inflasi mungkin lebih tinggi pada minggu ketiga, mungkin bisa 8,2 hingga 8,4 persen (yoy) dari sebelum yang kita bicarakan 8,3 dan 8,1 persen. Untuk mom 2,2 dan 2,4 persen," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Agus bilang penyumbang inflasi berasal dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sekitar 0,6 persen. Kemudian, beberapa komponen pangan seperti cabai memberi konstribusi besar pada 0,4 persen. "Pengaruhnya dari BBM 0,6 persen, tetapi ada dari komoditas seperti cabai yang memberikan kontribusi 0,4 persen. Begitu pula angkutan dalam kota," terang dia.

Dia bilang bahwa dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah menurunkan harga BBM diharapkan dapat mengontrol angka inflasi. "Kalau di 2015 premium turun itu tentu dampaknya akan menurunkan inflasi," pungkas Agus.

Sebagaimana diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium jadi Rp 7.600 per liter dari sebelumnya Rp 8.500 per liter Baca juga: Kado Tahun Baru, Pemerintah Turunkan Harga BBM.

Kemudian, harga solar mendapat subsidi Rp 1.000 menjadi Rp 7.250 per liter. Harga baru BBM ini resmi berlaku sejak 1 Januari 2015 kemarin.