Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indosat Belum Pikirkan Kenaikan Tarif Wilayah Timur

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Operator telekomunikasi Indosat belum memikirkan menaikkan tarif data seluler untuk kawasan Indonesia timur menyusul pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang mempersilahkan kenaikan tarif pada era 4G-LTE.

"Kami belum melihat kenaikan tarif dulu terutama di wilayah timur, meski kami berterimakasih pada pemerintah yang mendorong kenaikan ini," kata Division Head Data Services-Product Marketing Indosat Fidesia Noor di Makassar, Kamis (22/1/2015).

Menurut dia, kenaikan yang dicanangkan sebesar 2,5 persen per kilobyte sangatlah wajar. Namun, ia menilai karena permintaan yang masih sangat tinggi, maka pihaknya menganggap prioritas utama adalah memperluas jaringan. "Kami mau lihat pasarnya dulu, dilihat permintaannya sebesar apa. Dari sana, dilihat kalau diperlukan untuk berinvestasi lebih, mungkin akan ada kenaikan," katanya.

Menurut Fidesia, sejak modernisasi jaringan pada 11 Oktober 2014, tercatat ada kenaikan yang signifikan dalam jumlah penggunan dan lalu lintas data. Manajer Pemasaran Indosat Area Makassar Rosna mengatakan ada peningkatan 300 persen dalam lalu lintas data dalam kurun waktu tersebut. "Sekitar 300 persen 'traffic data' naik sejak dibuat 'dual carrier' sementara untuk suara dan sms stagnan," katanya.

Division Head Network Optimization Indosat Joko Riswandi mengatakan pihaknya akan terus melakukan optimalisasi jaringan di kawasan timur, khususnya Makassar. "Kami akan optimalisasi jangkauan, kapasitas dan kualitas. Ada klaster-klaster di wilayah timur, kami akan memberikan kualitas pelayanan," katanya.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mempersilakan operator telekomunikasi untuk menaikkan tarif data sebagaimana permintaan Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Alexander Rusdi yang juga President and CEO Indosat. Kenaikan tarif dinilai bisa mempertahankan bisnis karena harga data di Indonesia masih terlalu murah. Padahal, kini kanal internet berkecepatan tinggi 4G-LTE sudah mulai didukung pemerintah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: