Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Makanan dan Kuliner Indonesia Jamah Los Angeles

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Makanan dan kuliner Indonesia merupakan aset ekonomi kreatif nomor wahid yang potensial dipromosikan ke seluruh dunia, termasuk ke Amerika Serikat (AS) yang merupakan salah satu negara tujuan utama perdagangan Indonesia. Melalui "Authentic Indonesia: Food Tasting and Workshop” yang diadakan di Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) Los Angeles (LA), Jum’at (16/1/2015), berbagai produk makanan dan rempah-rempah asli Indonesia dipromosikan.

Sebagai hasil kerja sama antara KJRI LA, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) LA, dan perusahaan eksportir produk makanan dan rempah-rempah Indonesia, Javara, "Authentic Indonesia: Food Tasting and Workshop” merupakan bukti bahwa promosi kuliner di AS menjadi salah satu fokus KJRI LA dan ITPC LA untuk meningkatkan ekspor produk makanan dan kuliner Indonesia ke AS.

Hal itu diungkapkan Konsul Jenderal Indonesia di LA Umar Hadi saat membuka acara tersebut. "KJRI ke depannya akan lebih mengeksplorasi dan mempromosikan makanan Indonesia di LA dengan menggandeng komunitas diaspora Indonesia di LA," ungkapnya. Di antara para tamu VIP, hadir Deputi Direktur Pelabuhan LA Norman Arikawa dan Presiden dan COO East West Bank Julia Gouw.

Pada acara yang sukses menggaet antusiasme warga LA tersebut, hadir pula Mantan Menteri Perdagangan dan Menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Indonesia, Mari Elka Pangestu yang memberikan pidato dengan presentasi tentang 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. “30 ikon kuliner tradisional ini perlu dikembangkan untuk menyederhanakan dan memfokuskan keragaman promosi makanan Indonesia supaya dapat diterima dalam setiap selera di seluruh dunia,” kata Mari.

Di antara 30 ikon tersebut adalah gado-gado, rendang, nasi tumpeng, serabi, dan lainnya dari makanan pembuka sampai makanan penutup. Ketigapuluh ikon tersebut dipilih sesuai dengan kota atau provinsi tertentu di Indonesia, sehingga dapat mempromosikan daerah masing-masing melalui warisan kuliner.

Menurut Mari, setiap makanan memiliki kisah tertentu, misalnya rendang diartikan sebagai slow food dan pembuatan rendang tradisional dikaitkan dengan pertemuan dan ikatan keluarga. Dengan demikian, diharapkan promosi ini menjadi cara yang efektif meningkatkan ekspor ke AS. Kepala ITPC LA, Arief Wibisono, selama sharing session mengatakan, "Tujuan acara ini adalah untuk mengedukasi masyarakat di LA tentang produk makanan asli Indonesia. Selain itu juga digunakan sebagai wadah memberikan inspirasi bagi diaspora Indonesia di LA serta mendorong dan mengembangkan gairah kewirausahaan, khususnya yang terkait usaha kuliner dan distribusi produk makanan," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: