Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Sektor Produksi Bisa Kendalikan Inflasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Bengkulu - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu menyatakan sektor produksi menjadi bagian penting untuk mengendalikan laju inflasi di provinsi itu. "Bengkulu sangat bergantung pada barang-barang hasil produksi dari daerah lain, sementara untuk mendatangkan barang-barang tersebut harus lewat darat dan membutuhkan biaya distribusi lebih, ini membuat angka inflasi melonjak," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Bambang Himawan di Bengkulu, Minggu (25/1/2015).

Guna menekan angka inflasi di Provinsi Bengkulu yang mencapai angka 10,3, menurut dia, dibutuhkan penanganan cepat agar harga harga barang kembali turun dan stabil, terutama bahan pokok. "Satu-satunya jalan dengan meningkatkan hasil produksi daerah terhadap bahan pokok. Dengan begitu, harga lebih murah karena tidak membutuhkan 'cost' tambahan yang mahal untuk distribusi," katanya.

Kebutuhan bahan pokok lain yang belum diproduksi di Bengkulu, kata dia, hendaknya mulai dibangun, seperti industri turunan, yakni minyak goreng. "Jika memang didistribusikan dari daerah lain, harus ada perbaikan infrastruktur jalan sehingga bisa memangkas biaya penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini berpengaruh pada harga bahan pokok yang berasal dari luar daerah," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan saran tersebut kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu serta kota sebagai bahan rekomendasi untuk pengendalian inflasi daerah. "Kami juga menggelar rapat koordinasi rutin Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna selalu memantau pergerakan inflasi serta pergerakan pertumbuhan perekonomian," ucapnya.

Rekomendasi lainnya, yang disampaikan kepada pemerintah daerah, kata Bambang, yakni pemberian stimulan kepada masyarakat yang kurang sejahtera. "Dengan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, harga langsung melonjak. Namun, saat harga BBM turun, harga bahan pokok tidak langsung turun. Karena harga bahan pokok masih tinggi, sektor konsumsi menjadi terganggu, butuh stimulan kepada masyarakat kurang mampu," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: