Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Bidik Tol Lampung-Palembang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (Persero) menyatakan kesiapannya untuk membidik sebagian ruas tol Trans Sumatera antara Lampung hingga Pelembang sepanjang 373,4 kilometer bersama PT Hutama Karya.

"Jasa Marga akan mengerjakan jalan tol yang ruasnya berada di tengah antara Bakauheni hingga Palembang. Bakahueni -Terbanggi Besar digarap Hutama Karya, sedangkan Terbanggi Besar- Pematang Panggang - Kayu Agung dikerjakan Jasa Marga," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Adityawarman di Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Menurut dia, jaringan Tol Trans Sumatera sisi Lampung-Sumatera Selatan yang sebelumnya dirancang hanya dibangun dari Bakauheni-Palembang 373,4 km akan diperpanjang hingga Tanjung Api-Api. Dengan perubahan ini, maka akan ada tambahan sepanjang 60 kilometer sehingga Pelabuhan Bakauheni akan terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan total panjang 434 km.

"Untuk Pelembang-Tanjung Api-api sudah ada peminat yang mengusulkan, nanti tol itu akan terhubung antara Bakauheni-Pelembang-Bagansiapi-api," katanya.

Adityawarman mengakui, ditinjau dari sisi kelayakan finansial proyek itu kurang memadai dengan perkiraan trafik pada ruas tol Bakahueni - Palembang ini, hanya sekitar 6.000 kendaraan per hari dan dari jumlah itu tidak semua akan menggunakan jalan tol.

"Walau begitu, ada potensi lainnya seperti rencana pemerintah untuk menambah kapal dan meningkatkan tonase kapal penyeberangan dalam proyek tol laut yang diharapkan mampu mendongkrak lalu lintas," katanya.

Dia memperkirakan pada 2016 trafik untuk ruas tol Bakauheni -Lampung bisa berada diatas 10 ribu per hari jika tol laut bisa efektif berjalan sehingga harapan trafik bisa menjadi 12 ribu per hari, akan tercapai. "Dengan beberapa rencana ini, diperkirakan kelayakan investasi bisa masuk," ujarnya.

Apalagi, menurut Dirut Jasa Marga yang juga putra Palembang ini, pemerintah sudah menyempurnakan urusan pembebasan tanah. Nantinya, berdasarkan UU Pengadaan Lahan yang baru, pengadaan lahan dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui anggaran APBN, baik dari sisi operasional maupun biaya ganti rugi.

"Dengan dikerjakan pemerintah, berarti ada target, sehingga kalau anggaran sudah disiapkan harus dibelanjakan. Dengan begitu bisa membantu percepatan penyediaan lahan khususnya jalan tol," katanya.

Sementara itu, disinggung rencana tahun ini, Adityawarman, perseroan menargetkan pengoperasian empat ruas tol baru dengan panjang sekitar 50 km. Ruas tol yang diharapkan bisa diselesaikan yakni, Gempol-Pandaan, Gempol- Pasuruan (Seksi I/ ), Gempol-Japanan sebagai akibat rendaman lumpur Lapindo, dan Surabaya-Mojokerto (Seksi IV/Krian-Mojokerto). "Untuk Gempol-Pasuruan diharapkan Februari atau awal Maret bisa dioperasikan," ujarnya.

Dengan begitu, diharapkan beberapa ruas tersebut bisa menjadi pundi-pundi pendapatan baru bagi perseroan. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: