Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Reaktivasi Produk Derivatif Penuhi Kebutuhan Investor

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan reaktivasi produk derivatif pada semester I 2015 dalam rangka memenuhi kebutuhan investor sebagai lindung nilai atau "hedging" atas aset.

"Pada 2015 ini, bursa sedang mempersiapkan untuk reaktivasi produk derivatif, 'bussiness pack' sudah selesai dilakukan, itu merupakan pangkal untuk rekonfigurasi produk lama yang sudah ada," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Ia mengemukakan bahwa salah satu jenis produk derivatif di BEI yakni Kontrak Opsi Saham (KOS) dan kontrak berjangka LQ45 (LQ45 Futures). Diharapkan, langkah Bursa melakukan reaktivasi produk derivatif dapat dimanfaatkan investor sebagai pilihan produk sekaligus melengkapi produk-produk yang sudah ada di pasar modal domestik. "Saat ini, kontrak berjangka efek LQ45 dan KOS dalam tahap finalisasi untuk penyempurnaan sistem. Jadi, terintegrasi dengan mesin ekuiti sehingga akan efisiensi," ucapnya.

Dijelaskan, kontrak berjangka atau futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu "underlying" (aset dasar), dapat berupa indeks, saham, maupun obligasi di masa mendatang. "LQ45 futures menggunakan 'underlying' indeks LQ45, di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan 'tracking' secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia," papar Samsul Hidayat.

Sementara KOS adalah efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas "underlying stock" atau saham perusahaan tercatat yang menjadi dasar perdagangan seri KOS dalam jumlah dan harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap serinya sebagai acuan tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.

Ia mencontohkan mekanisme dari produk derivatif itu, jika A ingin membeli sebuah mobil baru, namun fisik mobil baru itu baru bisa didapatkan dalam tiga bulan mendatang. Si A bisa ditawarkan kontrak jual-beli mobil baru itu dengan harga yang disepakati. Jika dalam perjalanannya harga mobil baru itu naik, maka si A bisa melakukan opsi untuk mentransaksikan kontrak jual-beli mobil itu dengan pihak lain dengan harga tertentu. "Produk derivatif akan mengurangi probabilitas yang dihadapi, tapi tetap ada risiko yang ditanggung," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Adikin Basirun menilai bahwa transaksi dalam produk derivatif merupakan satu-satunya produk investasi yang memberikan manajemen risiko atau lindung nilai. Dalam mendukung reaktivasi produk derivatif, lanjut dia, pihak Bursa telah menyiapkan sistem multi platform yang sudah terintegrasi ke dalam sistem bank pembayaran, dengan demikian semua perusahaan sekuritas terbuka peluang untuk menjadi "liquidity provider". "Kemajuan pasar modal juga ditentukan oleh keanekaragaman produk," ucapnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: