WE Online, Jakarta - Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto menilai, perlambatan ekonomi global akan mendorong para investor untuk menempatkan dananya di negara-negara berpenduduk besar, terutama India dan Indonesia.
"Selama ada opportunity (peluang) di negara-negara berpopulasi besar, maka saat ini investor akan fokus mengarah ke sana," ujar Abiprayadi saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Abiprayadi menuturkan, sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia, Indonesia tengah menjadi incaran investor asing untuk masuk ke pasar modal maupun investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI).
"Ini kan karena populasi yang besar akan menjadi 'driver' penguatan fundamental ekonomi suatu negara," kata Abiprayadi.
Abiprayadi meyakini, meski Bank Sentral ASE The Federal Reserve menaikkan suku bunga, namun capital outflow atau dana yang keluar tidak akan terlalu signifikan.
"Pada dasarnya memang, jika bunga The Fed naik, dana yang dari luar negeri cenderung akan pulang lagi," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Abiprayadi, guna dapat menekan nilai capital outflow, Indonesia diharapkan memperkuat dukungan domestik melalui pendalaman pasar keuangan.
"Penguatan ini dilakukan dengan meningkatkan variasi produk reksa dana atau pun dana pensiun," kata Abiprayadi.
Sedangkan jika kondisi pasar sudah dalam, maka dana asing yang akan keluar bisa segera ditangkap oleh investor domestik. Menurutnya, jika hal itu sudah terjadi, berarti pasar keuangan di Tanah Air sudah lebih resilient (tahan) terhadap tekanan eksternal. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement
