Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Presiden Jokowi dan KIH Tidak Sejalan'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Dr. Heri Budianto menilai kritikan politikus PDIP terhadap Joko Widodo mencerminkan Presiden tidak sejalan dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Kritik tajam politisi PDIP Effendi Simbolon dan politisi Hanura, membuktikan bahwa presiden Jokowi dan KIH tidak sejalan," kata Heri di Jakarta, Selasa (27/1/2015) malam.

Menurut dia, situasi politik seperti ini bisa membahayakan Jokowi sebagai Presiden. Situasi rumit ini juga membuktikan bahwa terdapat banyak kekurangan terkait koordinasi dan komunikasi antara partai pengusung (KIH) dengan Presiden yang diusung. Menurut dia, 100 hari pemerintahan Jokowi kian membuktikan bahwa KIH seperti tidak siap melihat pergerakan politik pemerintahan yang jalankan oleh Jokowi dalam memimpin pemerintahan.

Dia memandang ada beberapa alasan hal ini bisa terjadi, pertama kemungkinan Jokowi sudah mulai meninggalkan partai pengusung dan lebih mempercayai orang-orang dekatnya. Kedua, koordinasi dan komunikasi KIH dengan presiden lemah, karena struktur koalisi dan aturan main tidak disusun secara jelas, sehingga dalam perjalanannya dia kehilangan kendali.

Ketiga, bisa saja polemik ini dimanfaatkan oleh orang-orang dalam KIH yang tidak puas dengan keputusan-keputusan Jokowi, mulai dari penentuan kabinet sampai saat ini, untuk menyerang Jokowi.

"Ini potensi konflik yang luas, jika Jokowi tidak hati-hati bisa kehilangan dukungan politik. Akibatnya bisa berbahaya dan pintu pemakzulan bagi Jokowi," ujarnya.

Dia meminta Jokowi tidak menganggap enteng situasi ini. Apabila KIH khususnya PDIP marah dan bermanuver maka akan berbahaya. "Apalagi sumbu kecemburuan politik PDIP terhadap Nasdem yang lebih dominan sudah mengemuka ke publik. Saya melihat Jokowi baru merasakan betapa sulitnya panggung politik nasional," ujarnya.

Heri mengatakan tidak akan mungkin Presiden hanya didukung publik, tanpa didukung oleh kekuatan politik. Dia menyarankan Jokowi segera membangun soliditas KIH khususnya dengan PDIP sebagai partai utama yang mengusungnya.

Sebelumnya politisi PDIP Effendi Simbolon melayangkan kritiknya terhadap Presiden Jokowi, antara lain menyangkut struktur kabinet yang kurang mengakomodasi kader PDIP selaku partai Jokowi bernaung, dan keputusan Jokowi membentuk tim independen untuk mengengahi polemik KPK-Polri.

Politisi Golkar Nurul Arifin memandang, saat ini pemerintahan Jokowi justru mendapat tekanan dari partai pendukung ketimbang partai-partai oposisi di Koalisi Merah Putih (KMP). (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: