WE Online, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian ESDM, R. Sukhyar, mengatakan pembangunan sebanyak 12 "smelter" untuk memproduksi nikel diperkirakan selesai pada tahun 2015.
"Sudah 80 sampai 100 persen kemajuan pembangunan smelter tersebut bahkan sebagian sudah ada yang produksi," kata Sukhyar di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Hal ini, ia sampaikan dalam Indonesia Mining Outlook 2015 yang diselenggarakan di Jakarta atas kerja sama Majalah Tambang dengan PT Pertamina. Ia mengatakan smelter-smelter tersebut dibangun oleh masing-masing 12 perusahaan dan sebagian besar berada di daerah Sulawesi.
"Nikel yang diproduksi bisa berupa feronikel. Sebenarnya hampir sama dengan nikel tetapi kalau nikel kontennya lebih rendah biasanya 10 persen sedangkan feronikel bisa 30 persen," kata Sukhyar.
Sebagai contoh, kata Sukhyar adalah PT Aneka Tambang (Antam) yang memperluas tambang feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. "Nantinya, produksi feronikel PT Antam secara keseluruhan menjadi hampir 40ribu ton pertahunnya naik dibandingkan tahun lalu sebesar 20ribu ton," katanya.
Ia juga menegaskan, apabila perusahaan-perusahaan tersebut tidak mampu menyelesaikan proyek smelter tersebut maka nantinya akan dikembalikan ke pemerintah.
"Lebih baik kami buka lelang lagi terhadap perusahaan-perusahaan yang serius untuk membangun smelter tersebut," tuturnya. (Ant)
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement