Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Siap Alirkan Air ke 13 Ribu Hektar Sawah

Warta Ekonomi -

WE Online, Ngawi - Kementerian Pertanian dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama memperbaiki 16 bendungan (dam) di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya.

"Penambahan luasan dam Legundi ini dapat digunakan untuk mengairi 850 hektare sawah, kalau dikalikan 16 dam serupa maka luasan sawah yang bisa diairi mencapai 13 ribu hektare," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat meninjau perkembangan perbaikan dam di Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (28/1/2015).

Selain perbaikan dam, Kementan juga memberikan 1.000 unit "hand tractors" atau traktor tangan, pompa air, benih dan pupuk gratis untuk ribuan lahan di Kabupaten Ngawi, Magetan, Pacitan, dan Madiun. Semua bantuan tersebut rencananya akan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Ngawi 30 Januari mendatang.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengucapkan terima kasih dan berharap semua potensi yang berkaitan dengan upaya swasembada pangan di wilayahnya dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. "Saat ini dam di Legundi sudah 70 persen rampung, sebelumnya sudah 32 tahun dam ini tidak terurus," ujarnya.

Budi menjelaskan Kabupaten Ngawi memiliki lahan pertanian seluas 51 ribu hektare dengan produksi 6,4 ton per hektare. "Setiap tahun kami bisa memproduksi sekitar 750 ribu ton GKG, dari total produksi tersebut hanya 20 persen yang dikonsumsi warga Ngawi sisanya untuk konsumsi nasional," tuturnya.

Berdasarkan pengamatan Menteri Pertanian setelah meninjau ke 60 kabupaten di 20 provinsi di seluruh Indonesia, masalah-masalah pertanian seperti kerusakan irigasi, rendahnya penyerapan benih, keterlambatan distribusi pupuk, kekurangan tenaga penyuluh dan minimnya penggunaan alsintan telah mengakibatkan Indonesia kehilangan peluang produksi sebesar 20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) per tahun.

"Irigasi yang rusak seluruh Indonesia ada 52 persen, dalam tiga bulan terakhir kami telah melakukan langkah-langkah perbaikan bekerja sama dengan semua 'stakeholders' (pemangku kepentingan) di bidang pertanian," tuturnya.

Langkah perbaikan tersebut, katanya, dimulai dengan efisiensi anggaran perjalanan dinas Kementan yang menghasilkan Rp4,1 triliun yang dialokasikan untuk "refocusing" pertanian.

Selain itu Kementan juga mendapat dana sebesar Rp16,9 triliun dari pengalihan subsidi BBM. Anggaran total Kementan untuk tahun 2015 sebesar Rp32 triliun. Dari segi regulasi, pemerintah juga telah mengeluarkan dan melaksanakan Perpres No.172 Tahun 2014 yang mengatur tentang penunjukan langsung dalam rangka pengadaan dan penyaluran benih dan pupuk secara tepat, cepat, dan akuntabel.

"Semua ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita Presiden Jokowi untuk mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun mendatang," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: