Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Citibank: OJK Bikin Reksa Dana Semakin Digemari

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Hasil survei Citi Financial Quotient 2014 menunjukkan produk investasi reksa dana semakin diminati dan digemari masyarakat Indonesia selain produk uang tunai (tabungan, deposito) dan properti. Survei ini mengungkapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya diversifikasi guna mengembangkan portofolio investasi mereka.

Head of Wealth Management Citi Indonesia Ivan Jaya mengatakan bahwa mencuatnya nama reksa dana belakangan ini tidak lepas dari berbagai upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri jasa keuangan memperkenalkan produk reksa dana ke masyarakat Indonesia.

"Saya rasa peran regulator (OJK) yang sangat gencar melakukan edukasi keuangan secara inklusif, peran media, dan kebijakan-kebijakan OJK membuat reksa dana muncul menjadi salah satu produk investasi yang dipilih oleh masyarakat," kata dia saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Ivan menuturkan bahwa dipilihnya reksa dana karena instrumen investasi ini memiliki beberapa pilihan, seperti reksa dana saham, obligasi, dan campuran. Selain itu, reksa dana berpotensi untuk memberikan imbal hasil lebih tinggi bila dibandingkan deposito.

Namun, menurut Ivan, masyarakat akan berinvestasi di reksa dana melalui layanan perbankan. Salah satunya adalah wealth management.

Makanya untuk memberikan kebutuhan pelayanan wealth management, Citi Indonesia bersama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia kini telah meluncurkan produk reksa dana saham yang bernama Manulife Saham Strategi Unggulan (Mansatu).

"Pengenalan produk Mansatu akan menambah daftar produk keuangan berkualitas tinggi yang kami tawarkan melalui layanan wealth management. Kami optimis bahwa produk ini dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi nasabah kami, khususnya bagi yang ingin memperluas portofolio investasi mereka melalui reksa dana demi tercapainya tujuan finansial masing-masing nasabah," tutur Ivan.

Sebagaimana diketahui, menurut data yang dihimpun OJK, per 30 Desember 2014 dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana saham masih memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 99,64 triliun dibandingkan reksa dana lain. Sementara reksa dana terproteksi sebesar Rp 41,06 triliun dan reksa dana fixed income (pendapatan tetap) mencapai Rp 43,28 triliun.

Di peringkat keempat terdapat reksa dana mixed (campuran) yang berkontribusi sebesar Rp 28,76 triliun. Kemudian reksa dana pasar uang sebesar Rp 20,48 triliun dan terakhir reksa dana indeks memberikan kontribusi sebesar Rp 453,95 miliar. Berikutnya mengenai reksa dana nonkonvensional (syariah). Reksa dana syariah berbasis saham masih mendominasi, yakni sebesar Rp 6,36 triliun.

Kemudian reksa dana campuran sebesar Rp 1,66 triliun, syariah berbasis terproteksi sebesar Rp 1,45 triliun, reksa dana syariah fixed income sebesar Rp 376,27 miliar, sedangkan reksa dana syariah berbasis pasar uang sebesar Rp 732,155 miliar, dan reksa dana syariah berbasis indeks sebesar Rp 150,34 miliar. Secara keseluruhan pertumbuhan total AUM pada tahun 2014 mencapai 18,74%.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: