Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Subsidi BBM, BI: Reformasi yang Ditunggu Dunia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agua Martowardojo mengatakan salah satu persoalan paling berat di Indonesia adalah pengelolaan subsidi energi. Untuk itu, ia memberikan apresiasi kepada pemerintah di mana akhir tahun 2014 telah memutuskan untuk menghentikan subsidi pada premium dan solar diberikan subsidi sebesar Rp 1.000/liter.

Demikian diungkapkan Agus saat seminar Economic & Market Outlook 2015: Time to Take Off yang diselenggarakan Indonesia Finance Today (IFT) di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/1/2015). Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala BKPM Franky Sibarani, serta pengusaha muda Sandiaga Uno.

"Itu (menaikkan harga BBM subsidi) adalah reformasi yang ditunggu di dunia dan Indonesia melakukan dengan tepat karena pada saat itu selain pemerintahan masih baru, harga minyak mentah sedang turun. Dan itu membantu mengurangi defisit transaksi berjalan sekaligus mengurangi defisit APBN walaupun keduanya masih defisit," katanya.

Agus menuturkan bahwa meskipun akibat dari kebijakan menaikkan BBM bersubsidi menyebabkan inflasi terakhir sebesar 8,3%, namun di sisi lain membuat ruang fiskal semakin lebar.

"Memang agak sakit dan kita senang ada tabungan di APBN sampai Rp 220 triliun. Kalau ada simpanan Rp 220 triliun dan dialihkan membangun infrastruktur akan menjawab kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: