Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Pariwisata Kepulauan Bisa Capai Rp 4.000 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan bahwa potensi pariwisata kepulauan di Indonesia mencapai Rp 4.000 triliun.

"Dengan banyaknya pulau yang berpotensi wisata, ditambah laju pariwisata maritim yang bergeser ke Asia-Pasifik, angka tersebut bisa diwujudkan asal komitmen menggarapnya," kata Koordinator Perencana Utama Bappenas Bidang Pariwisata I Dewa Gde Sugihamretha di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Dia menjelaskan dengan potensi wisata kepulauan yang dimiliki sangat disayangkan sektor pariwisata Indonesia masih kalah dibandingkan sejumlah negara di Asean. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia hanya didatangi 8,8 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya, jauh lebih kecil dibanding Malaysia yang mencapai 25,7 juta dan Thailand sebesar 26,6 juta. "Kami membutuhkan dukungan kelembagaan dari kementerian terkait agar bisa tercapai dengan cepat, lalu dukungan regulasi berupa UU, dan tentu dukungan pembiayaan berupa investasi atau sumber lainnya," ujarnya.

Indonesia memiliki 17.504 pulau, dengan 13.466 pulau telah memiliki nama dan terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan 11.799 atau 87,64 persen di antaranya tidak berpenduduk. Oleh karenanya ia berpendapat bahwa pembangunan pariwisata di pulau-pulau kecil mampu menjadi masa depan pariwisata Indonesia. "Mengembangkan wisata pulau-pulau kecil bukan berarti melupakan pulau besar. Sasarannya adalah meningkatkan potensi akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya menjelaskan.

Terkait pergeseran pasar pariwisata, ia menjelaskan jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Asia-Pasifik mencapai 248 juta/tahun dengan total penerimaan mencapai 359 juta US Dollar pada tahun 2013. Pertumbuhan pariwisata di Asia-Pasifik sekitar 6,2 persen/tahun, lebih besar dibandingkan Eropa sebesar 5,4 persen, Amerika 3,2 persen, dan Afrika 5,4 persen, ujarnya menambahkan. "Pandangannya wisata di Atlantik adalah masa lalu, Mediterania masa kini, dan Pasifik adalah masa depan. Jadi mulai sekarang kita harus fokus agar tidak kehilangan peluang," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: