Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Fokus pada Efisiensi Bisnis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perseroan Terbatas Pertamina memfokuskan pada efisiensi bisnis yang meliputi efisiensi di bidang "progrowth", pengolahan, distribusi, transportasi, dan pemasaran. "Di bidang 'progrowth' kami sudah melakukan langkah-langkah yang kebetulan sejalan dengan studi yang dilakukan oleh tim reformasi, yaitu pengadaan langsung ke Pertamina dan mendorong Pertamina Energy Trading (Petral) menjadi 'international trading' yang bisa mengangkat nama Pertamina secara global," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Dari sisi pengolahan, kata dia, Pertamina akan mengoptimalkan penggunaan aset dan fokus pada produksi hilir, misalnya ke arah produksi petrokimia yang walaupun nilainya tidak tinggi, bisa ditingkatkan terus produksinya sehingga nilainya akan meningkat.

Selanjutnya, dari aspek distribusi dan transportasi Pertamina sudah menyewa "floating terminal" dalam jangka waktu yang relatif cukup lama sambil menunggu "floating terminal" milik mereka sendiri yang ditargetkan akan selesai pembangunannya dalam dua hingga tiga tahun ke depan. "Kami juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap implementasi teknologi dan automatisasi terhadap pengukuran perjalanan produk migas sehingga bisa menekan 'losses'," tuturnya.

Dwi menjelaskan dari aspek pemasaran harus ada sinergi dan koordinasi yang baik antara PT Petragas sebagai penyalur produk gas dan PT Patra Niaga sebagai penyalur produk minyak. "Keduanya tidak boleh jalan sendiri-sendiri karena kita sama-sama satu visi, yaitu menyediakan energi, jangan sampai ada persaingan karena seharusnya ada konversi dari minyak ke gas," ujarnya.

Selain efisiensi, Pertamina juga sedang melakukan pengembangan terhadap lima kilang yang sudah ada di Dumai, Cilacap, Balongan, Plaju, dan Balikpapan melalui proyek Refining Development Masterplan Program (RDMP). Melalui proyek tersebut, kata Dwi, Pertamina dapat meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari posisi saat ini sekitar 820.000 BPH menjadi 1,68 juta BPH. "Refining Development Masterplan Program sudah berhasil menarik tiga calon investor yaitu Saudi Aramco, Sinopec, dan JX Nippon. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp70 triliun per tahun," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: