WE Online, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dalam laporan kinerja keuangan tahun 2014 membukukan laba bersih setelah pajak tahun 2014 senilai Rp 2,604 triliun atau mengalami penurunan 36 persen dari capaian 2013 sebesar Rp 4,041 triliun.
Direktur Utama Danamon Henry Ho mengungkapkan penurunan harga minyak dan harga komoditas yang dibarengi dengan naiknya harga BBM dan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75% menyembabkan pertumbuhan industri perbankan mengalami perlambatan.
"Kondisi-kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami perlambatan pertumbuhan kredit dan juga kenaikan suku bunga sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan," kata dia saat menyampaikan laporan kinerja keuangan tahun 2014 di Menara Danamon, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Dengan latar belakang ini, Henry Ho menuturkan pihaknya akan menjaga landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang sehat dan permodalan yang cukup.
"Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (regulatory loan to deposit ratio) membaik menjadi 92,6% di mana total kredit tumbuh sebesar 3% menjadi Rp 139 triliun. Pada akhir tahun 2014 kemarin rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasi berada pada posisi 17,9%," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
