Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Ingin Pertama Segera Serahkan Proposal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan PT Pertamina (Persero) segera menyerahkan proposal mengenai pengambilalihan pengelolaan Blok Mahakam.

"Kami inginnya lebih cepat lebih baik, Pertamina harus bilang kepada kami maunya apa," ujar Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Ia mengatakan saat ini Pertamina sedang menganalisis data, menyiapkan rencana pengelolaan, dan mempertimbangkan situasi harga minyak dunia yang sedang turun. "Ini 'kan sesuatu yang besar dan serius. Pertamina tidak mungkin 'grusa-grusu' dalam penyusunan proposalnya," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan bahwa pengelolaan Blok Mahakam setelah 2017 akan diteruskan Pertamina.

Pemerintah, katanya, juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Pertamina dengan pengelola saat ini, Total E&P Indonesia. "Tujuannya, agar Pertamina bersiap sekaligus transfer informasi," ujarnya. Sudirman meminta Pertamina proaktif dan menyiapkan diri termasuk ketersediaan pendanaan.

Pemerintah, lanjutnya, juga memberikan kesempatan pemda ikut serta. "Kami sudah bertemu pemda dan DPRD. Intinya, ingin memfasilitasi agar pemda punya partisipasi di sana," katanya. Namun demikian, Sudirman meminta agar pemda tidak menjadi alat bagi kepentingan swasta (fronting). "Jadi, harus punya kemampuan keuangan juga," ujarnya.

Di luar itu, menurut Sudirman, pertukaran aset antara Pertamina dan Total juga bisa menjadi opsi. Saat ini, Pertamina sedang menyiapkan proposal pengelolaan Blok Mahakam pasca-2017.

Pertamina sudah menyatakan kesiapan mengelola 100 persen Blok Mahakam. Pemerintah berharap Pertamina sudah bisa menyampaikan proposal pada Januari 2015 untuk kemudian diputuskan pada Februari 2015.

Perusahaan migas asal Prancis, Total sebagai operator Mahakam, menguasai 50 persen hak partisipasi, sementara sisanya dimiliki Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun. (Ant)


Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: