Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chevron Pangkas Investasi Karena Harga Minyak Murah

Warta Ekonomi -
 

WE Online, New York - Chevron memangkas anggaran investasi sebesar lima miliar dolar AS dan menutup program pembelian kembali saham pada Jumat (30/1/2015), karena berlanjutnya penurunan harga minyak mentah menekan anggaran perusahaan industri minyak besar itu.

Chevron mengatakan akan mengeluarkan 35 miliar dolar AS pada proyek eksplorasi dan produksi, 13 persen lebih sedikit dari tahun lalu, sebagai tanggapan terhadap kejatuhan hampir 60 persen harga minyak sejak pertengahan 2014 akibat banjir pasokan global.

Selain itu, setelah menghabiskan lima miliar dolar AS pada pembelian kembali saham pada 2014 -- sebuah program yang menopang harga saham perusahaan, manfaat pemegang saham -- direktur keuangan Patricia Yarrington mengatakan program tersebut akan dibekukan tahun ini.

"Mengingat perubahan kondisi pasar, kami menangguhkan program pembelian kembali saham kami untuk tahun 2015," ujarnya saat perusahaan menyajikan laporan keuangan kuartal keempat.

Perusahaan berubah pada kuartal terburuknya, sejak 2009, "sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam harga minyak mentah," kata pimpinan dan kepala eksekutif John Watson.

Pendapatan untuk tiga bulan turun 17,9 persen dari setahun sebelumnya menjadi 42,1 miliar dolar AS, dan laba bersih merosot 30,0 persen menjadi 3,5 miliar dolar AS.

Perusahaan ini menghasilkan minyak pada jumlah yang sama seperti yang terjadi tahun lalu -- rata-rata 2,58 juta barel per hari pada kuartal keempat -- tetapi rata-rata harga penjualannya 66 dolar AS per barel, dibandingkan dengan 90 dolar AS setahun yang lalu.

Watson mengatakan laba dibantu oleh keuntungan dalam operasi penyulingan.

"Peningkatan hasil hilir dan keuntungan yang lebih tinggi pada penjualan aset yang terkait dengan program divestasi kami sebagian mengimbangi pengaruh harga minyak mentah yang lebih rendah," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami memasuki tahun 2015 dengan kekuatan keuangan untuk memenuhi tantangan dari kondisi harga minyak mentah yang volatil dan dengan upaya-upaya signifikan yang dilakukan untuk mengelola struktur biaya dan tingkat pengeluaran modal yang lebih rendah." Pada Kamis perusahaan minyak utama AS lainnya, ConocoPhillips, mengumumkan penurunan tajam kedua dalam pengeluaran eksplorasi dalam dua bulan terakhir karena harga minyak tidak menunjukkan tanda-tanda "rebound".

Dan raksasa Inggris-Belanda Royal Dutch Shell mengumumkan rencana untuk memangkas pengeluaran lebih dari 15 miliar dolar AS selama tiga tahun ke depan, setelah membukukan keuntungan tahunan yang lebih rendah karena penurunan harga minyak. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: